Selasa, 22 September 2009
Keliling Indonesia - Pasangan Tuna Rungu - Rahma & Yunara
23 September 2009
Dunia persepedaan di Bali kedatangan dua orang pasangan suami istri tuna rungu yang berambisi berkeliling nusantara menunggangi kuda beroda dua zero emission... sepedahh..
Hebat kan? Kita yang 'normal' aja belum tentu bisa...
ceritanya, seperti biasa.. menyusul (makin males nulis yak).. kikikikkkk.. maap maapp.. judul2nya aja dulu biar ga kelupaan...
salam,
ED
Rabu, 26 Agustus 2009
CAR FREE DAY - Hari Bebas Kendaraan Bermotor - di BALI
Rabu, 26 Agustus 2009
Haduh, baru sekarang sempat menulis nih... padahal beritanya udah "basi" ya.. hehe pasalnya, CFD di Denpasar sudah dinikmati pertama kali sehari sebelum perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu tanggal 16 Agustus 2009 yang jatuh pada hari Minggu. Maap beribu maap.. maksud hati menulis slalu namun apa daya tugas mengganggu.. hehehe.. buah durian buah kedondong.. maapin dong.. hwahaha..
Saat cerita ini ditulis, kondisi hubungan antara negara kita yang baru saja merayakan HUT RI ke 64 sedang panas dengan negara tetangga, Malaysia. Apa pasal? Malaysia dengan lancang memasukkan materi iklan tari Pendet khas Bali ke dalam iklan promosi pariwisatanya. Lah? Edun, ya? Trus apa hubungannya dengan CFD kita di Denpasar? hehehe.. ga ada.. pengen nulis aja.. tar deh jadi satu judul, khusus ngeluarin unek-unek tentang ini.. ya?
Nah kembali ke CFD.
Hiks.. mau nangis rasanya saat CFD bisa dinikmati masyarakat Denpasar di daerah Civic Center Renon Denpasar. Betapa tidak, perjuangan panjang teman-teman yang tergabung dalam SAMAS Denpasar tidaklah mudah karena waktu yang singkat harus melobi banyak pihak terkait termasuk pra event peluncuran CFD ini. Seperti apa?
Flash Back
Masih segar di ingatan teman-teman Bike To Work Bali, saat rapat bersama setelah Om Dodik Aswinarto dikukuhkan sebagai ketua B2W Bali. Rapat di Warung Rani, yang kemudian disepakati menjadi sekretariat resmi B2W Bali, membahas apa dan mau kemana B2W Bali setelah vakum cukup lama. Beberapa tujuan ambisius pun terlontar seperti Car Free Day, Bike Lane, Bike To Office, Bike To School, dan lain-lainya. Semua pun sepakat bahwa mimpi ini harus mulai diperjuangkan. Tim B2W Bali pun mulai bekerja menghimpun informasi dan bergerak dengan ide awal mempersatukan klub dan komunitas sepeda di seluruh Denpasar dan sekitarnya.
Atas undangan Bike To Work Bali, rapat perdana pun digelar di kediaman pengusaha catering sukses Warti Buleleng, yaitu Pak Ngurah Budhita. Hampir seluruh klub dan komunitas yang diundang, hadir. Ketika ide ini dilontarkan di rapat, gayung pun bersambut karena seluruh komunitas sepeda memiliki mimpi yang sama yaitu CFD.
Adalah kemudian sebuah klub sepeda bernama Satak CC yang digawangi oleh IDM Merthakota yang memiliki ide yang sama dan konsep yang cukup matang yang dinamakan Samas Denpasar. Konsep ini pun digulirkan dan mendapat sambutan positif dari seluruh komunitas dan dalam waktu yang tidak lama pun dibentuk kepengurusan Samas Denpasar.
Dukungan Kuat Walikota Denpasar
Sejak kepengurusan dibentuk, para personil pun mulai bekerja dan merencanakan kegiatan strategis mendukung terbentuknya CFD. Saat menemui Bapak Walikota, pengurus mendapat sambutan yang luar biasa dan dorongan begitu kuat untuk segera mewujudkan CFD di Denpasar karena sesuai dengan tema Denpasar Go Green yang dicanangkan oleh Pemkot Denpasar. Pak Walikota pun sangat antusias menggerakan jajaran terkaitnya seperti Sekretaris Kota, Humas Kota, Dishub, Bappeda, PD Parkir, PU dan juga dari pihak Kepolisian Poltabes Denpasar.
Pertemuan demi pertemuan pun bergulir. Duh, nyeritain aja cape.. jadi inget waktu ngerjainnya dulu.. huhuhu.. bersambung deh.. sabar yaaa..
Haduh, baru sekarang sempat menulis nih... padahal beritanya udah "basi" ya.. hehe pasalnya, CFD di Denpasar sudah dinikmati pertama kali sehari sebelum perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu tanggal 16 Agustus 2009 yang jatuh pada hari Minggu. Maap beribu maap.. maksud hati menulis slalu namun apa daya tugas mengganggu.. hehehe.. buah durian buah kedondong.. maapin dong.. hwahaha..
Saat cerita ini ditulis, kondisi hubungan antara negara kita yang baru saja merayakan HUT RI ke 64 sedang panas dengan negara tetangga, Malaysia. Apa pasal? Malaysia dengan lancang memasukkan materi iklan tari Pendet khas Bali ke dalam iklan promosi pariwisatanya. Lah? Edun, ya? Trus apa hubungannya dengan CFD kita di Denpasar? hehehe.. ga ada.. pengen nulis aja.. tar deh jadi satu judul, khusus ngeluarin unek-unek tentang ini.. ya?
Nah kembali ke CFD.
Hiks.. mau nangis rasanya saat CFD bisa dinikmati masyarakat Denpasar di daerah Civic Center Renon Denpasar. Betapa tidak, perjuangan panjang teman-teman yang tergabung dalam SAMAS Denpasar tidaklah mudah karena waktu yang singkat harus melobi banyak pihak terkait termasuk pra event peluncuran CFD ini. Seperti apa?
Flash Back
Masih segar di ingatan teman-teman Bike To Work Bali, saat rapat bersama setelah Om Dodik Aswinarto dikukuhkan sebagai ketua B2W Bali. Rapat di Warung Rani, yang kemudian disepakati menjadi sekretariat resmi B2W Bali, membahas apa dan mau kemana B2W Bali setelah vakum cukup lama. Beberapa tujuan ambisius pun terlontar seperti Car Free Day, Bike Lane, Bike To Office, Bike To School, dan lain-lainya. Semua pun sepakat bahwa mimpi ini harus mulai diperjuangkan. Tim B2W Bali pun mulai bekerja menghimpun informasi dan bergerak dengan ide awal mempersatukan klub dan komunitas sepeda di seluruh Denpasar dan sekitarnya.
Atas undangan Bike To Work Bali, rapat perdana pun digelar di kediaman pengusaha catering sukses Warti Buleleng, yaitu Pak Ngurah Budhita. Hampir seluruh klub dan komunitas yang diundang, hadir. Ketika ide ini dilontarkan di rapat, gayung pun bersambut karena seluruh komunitas sepeda memiliki mimpi yang sama yaitu CFD.
Adalah kemudian sebuah klub sepeda bernama Satak CC yang digawangi oleh IDM Merthakota yang memiliki ide yang sama dan konsep yang cukup matang yang dinamakan Samas Denpasar. Konsep ini pun digulirkan dan mendapat sambutan positif dari seluruh komunitas dan dalam waktu yang tidak lama pun dibentuk kepengurusan Samas Denpasar.
Dukungan Kuat Walikota Denpasar
Sejak kepengurusan dibentuk, para personil pun mulai bekerja dan merencanakan kegiatan strategis mendukung terbentuknya CFD. Saat menemui Bapak Walikota, pengurus mendapat sambutan yang luar biasa dan dorongan begitu kuat untuk segera mewujudkan CFD di Denpasar karena sesuai dengan tema Denpasar Go Green yang dicanangkan oleh Pemkot Denpasar. Pak Walikota pun sangat antusias menggerakan jajaran terkaitnya seperti Sekretaris Kota, Humas Kota, Dishub, Bappeda, PD Parkir, PU dan juga dari pihak Kepolisian Poltabes Denpasar.
Pertemuan demi pertemuan pun bergulir. Duh, nyeritain aja cape.. jadi inget waktu ngerjainnya dulu.. huhuhu.. bersambung deh.. sabar yaaa..
Senin, 10 Agustus 2009
Susunan Kepengurusan B2W Indonesia 2009 - 2011
Sekilas info..
Rekan-rekan Komunitas B2W Indonesia tercinta,
Pada hari Minggu, 9 Agustus 2009 bertempat di Saung Ranger, Kampung Rancamalang, Desa Kadusirung, Kec. Pagedangan - Tangerang telah dilakukan Rapat Pleno Pengurus B2W Indonesia. Salah satu agenda utama pada rapat tersebut adalah penyusunan kepengurusan B2W Indonesia periode 2009 - 2011. Berikut adalah susunan Pengurus Komunitas B2W Indonesia periode 2009 - 2011 tersebut:
Dewan Pembina :
1.Fauzian Sjarindra
2.Hendro Poernomo
3.Indra Ghrawita
4.Susila Oktabri
5.Taufik Hidayat
6.Tekad Adiyono
7.Toto Sugito
Dewan Penasehat :
Bayu Sukmana Pasi
Ramadhani Achdiawan
Pelindung :
Kusmayanto Kadiman
Fauzi Bowo
◊ Ketua Umum : Toto Sugito
◊ Sekretaris : Fahmi Pahlevi A Rifa Ilyasa, Winna Ananda
◊ Bendahara : Naning, Imelda
◊ Ketua 1 : Rivo Pamudji
◊ Humas & Publikasi : Fannie Waldhani, Lucy Iskandar
◊ Research & Info : Wahyu Diartito, M Lutfi, Ripto Gatut
◊ Kegiatan : Alfa Febrianto, Wido Kris, Yudha Bahua, Widi Asmoro
◊ Ketua 2 : Afan Mendrofa
◊ Kewilayahan : Poetoet Soedarijanto, Endra Datta (Bali), Ella
◊ Keanggotaan : Sukartono, Bimo Tjahyono
◊ Merchandise : Dani Dewanto, Lukman Hakim
Selanjutnya tanpa membuang waktu, susunan kepengurusan baru ini secara efektif mulai bekerja sejak hari ini, Senin 10 Agustus 2009.
Dengan segala kerendahan hati, atas nama Pengurus Komunitas B2W Indonesia periode 2009 - 2011, kami mohon doa restu serta dukungan rekan-rekan semua demi kelancaran kerja dan suksesnya program-program yang yang akan disusun.
Terima kasih dan salam berjuta sepeda!
Toto Sugito
Ketua Umum
sumber: copas from milist b2w
Rekan-rekan Komunitas B2W Indonesia tercinta,
Pada hari Minggu, 9 Agustus 2009 bertempat di Saung Ranger, Kampung Rancamalang, Desa Kadusirung, Kec. Pagedangan - Tangerang telah dilakukan Rapat Pleno Pengurus B2W Indonesia. Salah satu agenda utama pada rapat tersebut adalah penyusunan kepengurusan B2W Indonesia periode 2009 - 2011. Berikut adalah susunan Pengurus Komunitas B2W Indonesia periode 2009 - 2011 tersebut:
Dewan Pembina :
1.Fauzian Sjarindra
2.Hendro Poernomo
3.Indra Ghrawita
4.Susila Oktabri
5.Taufik Hidayat
6.Tekad Adiyono
7.Toto Sugito
Dewan Penasehat :
Bayu Sukmana Pasi
Ramadhani Achdiawan
Pelindung :
Kusmayanto Kadiman
Fauzi Bowo
◊ Ketua Umum : Toto Sugito
◊ Sekretaris : Fahmi Pahlevi A Rifa Ilyasa, Winna Ananda
◊ Bendahara : Naning, Imelda
◊ Ketua 1 : Rivo Pamudji
◊ Humas & Publikasi : Fannie Waldhani, Lucy Iskandar
◊ Research & Info : Wahyu Diartito, M Lutfi, Ripto Gatut
◊ Kegiatan : Alfa Febrianto, Wido Kris, Yudha Bahua, Widi Asmoro
◊ Ketua 2 : Afan Mendrofa
◊ Kewilayahan : Poetoet Soedarijanto, Endra Datta (Bali), Ella
◊ Keanggotaan : Sukartono, Bimo Tjahyono
◊ Merchandise : Dani Dewanto, Lukman Hakim
Selanjutnya tanpa membuang waktu, susunan kepengurusan baru ini secara efektif mulai bekerja sejak hari ini, Senin 10 Agustus 2009.
Dengan segala kerendahan hati, atas nama Pengurus Komunitas B2W Indonesia periode 2009 - 2011, kami mohon doa restu serta dukungan rekan-rekan semua demi kelancaran kerja dan suksesnya program-program yang yang akan disusun.
Terima kasih dan salam berjuta sepeda!
Toto Sugito
Ketua Umum
sumber: copas from milist b2w
Jumat, 07 Agustus 2009
Pelatihan Brigade Bersepeda Siaga Bencana
Sabtu, 08/08/09
Gagasan dari klub sepeda Sandat CC, sebuah klub sepeda dari Rumah Sakit Sanglah, untuk memberikan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan sangatlah luar biasa. Pelatihan ini diberikan selama 2 hari oleh dr. Kuning Atmadjaya, SpB(K) Trauma, FINACS., seorang ahli di bidang penanganan trauma berskala nasional dan internasional. Dr. Kuning, begitu beliau biasa dipanggil, juga adalah kepala triage RS Sanglah Denpasar.
Materi pelatihan terdiri dari:
Materi I:
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Triage
Anatomi tubuh manusia
Mengetahui sumber perdarahan
Cara-cara menghentikan perdarahan
Materi II:
Mengetahui adanya patah tulang
Mengetahui cara-cara stabilisasi patah tulang
Mengetahui cara evakuasi penderita/pasien
Hari kedua, Minggu, 16 Agustus 2009
Praktek Manikin
Simulasi
Dari pemaparan dr. Kuning terlihat peserta sangat antusias. Para peserta terdiri dari klub:
Lelasan Berseri
Satak CC
Lisna CC
Roket CC
Capung CC
Betty CC
The Deaf
B2W Bali
Mc Donalds CC
Foldingbike Bali Community
BNI 46 Gowesers
Sandat CC
Wakil SAMAS
Program B2SB ini adalah kerjasama Sandat CC, RS Sanglah dan Samas Denpasar. Semoga program yang baik seperti ini dapat berlanjut terus seperti harapan Dirut RS Sanglah yang berkenan membuka acara ini dan dihadiri oleh jajaran direksi dan 23 peserta.
Harapannya adalah, setelah pelatihan ini, seluruh peserta dapat menjadi paramedik dan siap menularkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh bilamana perlu.
GO SAMAS!
ED
Gagasan dari klub sepeda Sandat CC, sebuah klub sepeda dari Rumah Sakit Sanglah, untuk memberikan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan sangatlah luar biasa. Pelatihan ini diberikan selama 2 hari oleh dr. Kuning Atmadjaya, SpB(K) Trauma, FINACS., seorang ahli di bidang penanganan trauma berskala nasional dan internasional. Dr. Kuning, begitu beliau biasa dipanggil, juga adalah kepala triage RS Sanglah Denpasar.
Materi pelatihan terdiri dari:
Materi I:
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Triage
Anatomi tubuh manusia
Mengetahui sumber perdarahan
Cara-cara menghentikan perdarahan
Materi II:
Mengetahui adanya patah tulang
Mengetahui cara-cara stabilisasi patah tulang
Mengetahui cara evakuasi penderita/pasien
Hari kedua, Minggu, 16 Agustus 2009
Praktek Manikin
Simulasi
Dari pemaparan dr. Kuning terlihat peserta sangat antusias. Para peserta terdiri dari klub:
Lelasan Berseri
Satak CC
Lisna CC
Roket CC
Capung CC
Betty CC
The Deaf
B2W Bali
Mc Donalds CC
Foldingbike Bali Community
BNI 46 Gowesers
Sandat CC
Wakil SAMAS
Program B2SB ini adalah kerjasama Sandat CC, RS Sanglah dan Samas Denpasar. Semoga program yang baik seperti ini dapat berlanjut terus seperti harapan Dirut RS Sanglah yang berkenan membuka acara ini dan dihadiri oleh jajaran direksi dan 23 peserta.
Harapannya adalah, setelah pelatihan ini, seluruh peserta dapat menjadi paramedik dan siap menularkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh bilamana perlu.
GO SAMAS!
ED
Rabu, 05 Agustus 2009
Car Free Day - di Bali!
Kamis 06 Agustus 2009
hehehe ketawa dulu deh.. soalnya luama buanget ga update blog! Maap maap bukannya mangkir dan banyak alasan seperti dulu.. tapi ini murni memang karena sibuk urus persiapan Car Free Day yang sudah di ACC oleh Pemkot Denpasar. Ceritanya panjaaaaaaaang banget dan rasanya saat ini belum punya waktu untuk tulis-tulis karang-mengarang.. hihihi.. maap maap.. tapi yang penting-penting diulas disini sekarang..
Untuk itu mohon seluruh klub/komunitas yang kebetulan mengakses blog ini, ataupun yang belum kenal mohon digetok-tularkan... toooookkkkkk..... supaya be informed and keep updated untuk acara penting kita bersama.
Sesuai dengan rapat terakhir Samas Denpasar antara pengurus dan ketua klub/komunitas yang hadir pada tanggal 04 Agustus 2009, rapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 15 Agustus 2009 adalah hari Pencanangan Car Free Day di Denpasar yang akan diisi dengan acara sbb:
>> Fun Bike yang dibungkus dengan budaya yang disebut: "Ngider Buana". Intinya adalah seluruh peserta dikelompokkan menjadi 4 grup besar dan disebar ke 4 penjuru mata angin dari sentral lapangan puputan dan kembali menuju sentral.
Kelompok UTARA:
Kelompok TIMUR:
Kelompok SELATAN:
Kelompok BARAT:
Rute dan klub yang masuk dalam masing-masing kelompok akan diupdate malam ini. Maap.. masih harus koordinasi dulu.
>> Peresmian Samas Denpasar
>> Pencanangan Car Free Day oleh Pak Walikota. Car Free Day akan diwujudkan di RENON. Rute CFD akan diupdate segera.. hehe.. ini juga masih menunggu koordinasi.. duuuh.. maap maap.
>> Peresmian Brigade Bersepeda Siaga Bencana (B2SB). Mohon wakilnya 2 orang dari masing-masing klub untuk dilatih P3K dll oleh RS Sanglah Denpasar. Bisa hubungi kami langsung, pak dewa dan saia, ED. Pelatihan akan dilaksanakan tanggal 8-9 Agustus 2009 mulai pagi sampai siang di RS Sanglah Denpasar.
>> Hiburan live music oleh Johny Agung Double T, Harley Angels, Psychofun dll. Door prize dari Polygon dan Bali TV berupa sepeda gunung. Dan hadiah lainnya.
Sementara itu tanggal 16 Agustus 2009: Car Free Day pertama di Bali akan diluncurkan di Renon dan akan langsung dinikmati oleh Pak Walikota bersama pimpinan MUSPIDA Denpasar.
Demikian update sementara dan akan dilengkapi segera.
Salam sibuk.. duuuuhhhh..
ED
hehehe ketawa dulu deh.. soalnya luama buanget ga update blog! Maap maap bukannya mangkir dan banyak alasan seperti dulu.. tapi ini murni memang karena sibuk urus persiapan Car Free Day yang sudah di ACC oleh Pemkot Denpasar. Ceritanya panjaaaaaaaang banget dan rasanya saat ini belum punya waktu untuk tulis-tulis karang-mengarang.. hihihi.. maap maap.. tapi yang penting-penting diulas disini sekarang..
Untuk itu mohon seluruh klub/komunitas yang kebetulan mengakses blog ini, ataupun yang belum kenal mohon digetok-tularkan... toooookkkkkk..... supaya be informed and keep updated untuk acara penting kita bersama.
Sesuai dengan rapat terakhir Samas Denpasar antara pengurus dan ketua klub/komunitas yang hadir pada tanggal 04 Agustus 2009, rapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 15 Agustus 2009 adalah hari Pencanangan Car Free Day di Denpasar yang akan diisi dengan acara sbb:
>> Fun Bike yang dibungkus dengan budaya yang disebut: "Ngider Buana". Intinya adalah seluruh peserta dikelompokkan menjadi 4 grup besar dan disebar ke 4 penjuru mata angin dari sentral lapangan puputan dan kembali menuju sentral.
Kelompok UTARA:
Kelompok TIMUR:
Kelompok SELATAN:
Kelompok BARAT:
Rute dan klub yang masuk dalam masing-masing kelompok akan diupdate malam ini. Maap.. masih harus koordinasi dulu.
>> Peresmian Samas Denpasar
>> Pencanangan Car Free Day oleh Pak Walikota. Car Free Day akan diwujudkan di RENON. Rute CFD akan diupdate segera.. hehe.. ini juga masih menunggu koordinasi.. duuuh.. maap maap.
>> Peresmian Brigade Bersepeda Siaga Bencana (B2SB). Mohon wakilnya 2 orang dari masing-masing klub untuk dilatih P3K dll oleh RS Sanglah Denpasar. Bisa hubungi kami langsung, pak dewa dan saia, ED. Pelatihan akan dilaksanakan tanggal 8-9 Agustus 2009 mulai pagi sampai siang di RS Sanglah Denpasar.
>> Hiburan live music oleh Johny Agung Double T, Harley Angels, Psychofun dll. Door prize dari Polygon dan Bali TV berupa sepeda gunung. Dan hadiah lainnya.
Sementara itu tanggal 16 Agustus 2009: Car Free Day pertama di Bali akan diluncurkan di Renon dan akan langsung dinikmati oleh Pak Walikota bersama pimpinan MUSPIDA Denpasar.
Demikian update sementara dan akan dilengkapi segera.
Salam sibuk.. duuuuhhhh..
ED
Selasa, 21 Juli 2009
Rabu, 15 Juli 2009
UU No. 22/2009
Rabu, 15 Juli 2009
Isi blog ini kok ya semakin serius aja.. hahaha.... mudah-mudahan ga ngebosenin deh bacanya.. hanya sekedar ingin berbagi informasi perkembangan gerakan bersepeda dan yang terkait tentang sepeda. Boleh, kan?
Sejak dibentuk kepengurusan SAMAS Denpasar, pengurus langsung sowan ke Bapak Walikota Denpasar secara informal atau offline. Tujuannya sudah jelas lah ingin menyampaikan ke Pak Wali bahwa SAMAS Denpasar siap untuk diresmikan dan memohon agar beliau bersedia menjadi pembina sekaligus pelindung.
Selain itu, tentunya langsung to the point memohon agar Bali memiliki Car Free Day, yaitu hari bebas kendaraan.
Dari pertemuan sore yang penuh suasana kehangatan, Pak Wali rupanya sangat antusias dan mendukung dibentuknya SAMAS Denpasar dan juga program car free day. Hebatnya, Pak Wali langsung bergerak hingga hari ini, pengurus SAMAS Denpasar yang diwakili oleh DM. Merthakota, Putu Kusuma, AA. Ngurah Rama Putra, Kadek, Ajus Purnamadi, Ngurah Budhita, dan penulis sendiri bertemu dengan Kadis Perhubungan di kantor Dinas Perhubungan di Jalan Cargo.
Dari pertemuan dengan Pak Kadishub, pengurus SAMAS Denpasar mendapat sambutan positif yang luar biasa. Rupanya pihak Dishub sendiri pun memiliki mimpi yang sama yaitu ada hari bebas dari kendaraan di ruas jalan tertentu. Sip, Pak.
Sambil menyimpulkan hasil pertemuan yang santai namun padat tersebut, Pak Kadishub minta agar SAMAS Denpasar segera mengajukan permohonan resmi ke Walikota dengan tembusan kepada pihak Dinas Perhubungan. Siap, Pak.
Rasanya dengan diterbitkannya UU No. 22/2009 yang baru saja ditandatangani oleh Bapak Presiden RI, rasanya keinginan untuk memiliki car free day semakin kuat landasan hukumnya. Berikut cuplikan isi dari UU No. 22/2009 tersebut:
Pasal 25
(1) Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Jalan berupa:... Read More
a. Rambu Lalu Lintas;
b. Marka Jalan;
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
d. alat penerangan Jalan;
e. alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan;
f. alat pengawasan dan pengamanan Jalan;
g. fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat; dan
h. fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di
Jalan dan di luar badan Jalan.
Bagian Keenam
Fasilitas Pendukung
Pasal 45... Read More
(1) Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:
a. trotoar;
b. lajur sepeda;
c. tempat penyeberangan Pejalan Kaki;
d. Halte; dan/atau
e. fasilitas khusus bagi penyandang cacat dan manusia usia lanjut.
(2) Penyediaan fasilitas pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh:
a. Pemerintah untuk jalan nasional;
b. Pemerintah Provinsi untuk jalan provinsi;
c. Pemerintah Kabupaten untuk jalan kabupaten dan jalan desa;
d. Pemerintah Kota untuk jalan kota; dan
e. badan usaha jalan tol untuk jalan tol.
Senang sekali rasanya seluruh pejabat daerah mendukung gerakan bersepeda namun akan lebih dahsyat lagi jikalau seluruh pejabat tinggi daerah memberi contoh dengan bersepeda seperti halnya di Makasar, yang menurut informasi dari rekan B2W disana, Gubernur dan Walikota ikut bersepeda bahkan menyanggongi toko sepeda setempat untuk membahas sepeda dan kegiatannya. Hebat!
Heheehe ya ya satu-satu deh.. CFD dulu...
Demikian sekilas info.. and please be informed and updated bagi pengurus SAMAS Denpasar yang berhalangan hadir dan seluruh komunitas SAMAS Denpasar.. :)
Salam berjuta sepeda..
ED
Isi blog ini kok ya semakin serius aja.. hahaha.... mudah-mudahan ga ngebosenin deh bacanya.. hanya sekedar ingin berbagi informasi perkembangan gerakan bersepeda dan yang terkait tentang sepeda. Boleh, kan?
Sejak dibentuk kepengurusan SAMAS Denpasar, pengurus langsung sowan ke Bapak Walikota Denpasar secara informal atau offline. Tujuannya sudah jelas lah ingin menyampaikan ke Pak Wali bahwa SAMAS Denpasar siap untuk diresmikan dan memohon agar beliau bersedia menjadi pembina sekaligus pelindung.
Selain itu, tentunya langsung to the point memohon agar Bali memiliki Car Free Day, yaitu hari bebas kendaraan.
Dari pertemuan sore yang penuh suasana kehangatan, Pak Wali rupanya sangat antusias dan mendukung dibentuknya SAMAS Denpasar dan juga program car free day. Hebatnya, Pak Wali langsung bergerak hingga hari ini, pengurus SAMAS Denpasar yang diwakili oleh DM. Merthakota, Putu Kusuma, AA. Ngurah Rama Putra, Kadek, Ajus Purnamadi, Ngurah Budhita, dan penulis sendiri bertemu dengan Kadis Perhubungan di kantor Dinas Perhubungan di Jalan Cargo.
Dari pertemuan dengan Pak Kadishub, pengurus SAMAS Denpasar mendapat sambutan positif yang luar biasa. Rupanya pihak Dishub sendiri pun memiliki mimpi yang sama yaitu ada hari bebas dari kendaraan di ruas jalan tertentu. Sip, Pak.
Sambil menyimpulkan hasil pertemuan yang santai namun padat tersebut, Pak Kadishub minta agar SAMAS Denpasar segera mengajukan permohonan resmi ke Walikota dengan tembusan kepada pihak Dinas Perhubungan. Siap, Pak.
Rasanya dengan diterbitkannya UU No. 22/2009 yang baru saja ditandatangani oleh Bapak Presiden RI, rasanya keinginan untuk memiliki car free day semakin kuat landasan hukumnya. Berikut cuplikan isi dari UU No. 22/2009 tersebut:
Pasal 25
(1) Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Jalan berupa:... Read More
a. Rambu Lalu Lintas;
b. Marka Jalan;
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
d. alat penerangan Jalan;
e. alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan;
f. alat pengawasan dan pengamanan Jalan;
g. fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat; dan
h. fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di
Jalan dan di luar badan Jalan.
Bagian Keenam
Fasilitas Pendukung
Pasal 45... Read More
(1) Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:
a. trotoar;
b. lajur sepeda;
c. tempat penyeberangan Pejalan Kaki;
d. Halte; dan/atau
e. fasilitas khusus bagi penyandang cacat dan manusia usia lanjut.
(2) Penyediaan fasilitas pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh:
a. Pemerintah untuk jalan nasional;
b. Pemerintah Provinsi untuk jalan provinsi;
c. Pemerintah Kabupaten untuk jalan kabupaten dan jalan desa;
d. Pemerintah Kota untuk jalan kota; dan
e. badan usaha jalan tol untuk jalan tol.
Senang sekali rasanya seluruh pejabat daerah mendukung gerakan bersepeda namun akan lebih dahsyat lagi jikalau seluruh pejabat tinggi daerah memberi contoh dengan bersepeda seperti halnya di Makasar, yang menurut informasi dari rekan B2W disana, Gubernur dan Walikota ikut bersepeda bahkan menyanggongi toko sepeda setempat untuk membahas sepeda dan kegiatannya. Hebat!
Heheehe ya ya satu-satu deh.. CFD dulu...
Demikian sekilas info.. and please be informed and updated bagi pengurus SAMAS Denpasar yang berhalangan hadir dan seluruh komunitas SAMAS Denpasar.. :)
Salam berjuta sepeda..
ED
Senin, 06 Juli 2009
Kepengurusan SAMAS Denpasar
Minggu, 5 Juli 2009
Masih ingat dengan SAMAS Denpasar? SAMAS adalah singkatan dari Sekretariat Bersama Sepeda yang berlokasi di Denpasar. Jadi idenya adalah seluruh komunitas sepeda yang berada di Denpasar dan sekitarnya bersatu untuk tujuan yang lebih besar dan bermanfaat bagi pesepeda dan masyarakat luas tentunya.
Nah, setelah menunggu cukup lama, tim formatur yang terdiri dari Bp. Putu Kusuma, AA. Ngurah Rama Putra, dr. AA. Jaya Kusuma, SpOG, Dewa Made Merthakota dan penulis sendiri, akhirnya berhasil menyusun kepengurusan organisasi yang bebas politik praktis dan murni bersifat sosial ini.
Adapun susunan kepengurusannya adalah sbb:
Pelindung: Walikota Denpasar (to be confirmed dengan beliau)
Penasihat:
Putu Kusuma, S.H., MKN.
AA. Ngurah Rama Putra
dr. AA. Jaya Kusuma, SpOG.
Komang Narendra
Asep Dadang
Dodik Aswinarto
Putu Budiasa
Wiwien Gunawasika
Ketua Umum:
Dewa Made Merthakota
Ketua I Bidang Kegiatan: AA. Bagus Purnamadi
Ketua II Bidang Humas: Kadek Sugiarta
Sekretaris I: Endra Datta
Sekretaris II: Andre Subijanto
Bendahara I: I Gst. Ngurah Budhita
Bendahara II: Kadek Noviyanti
Koordinator Lapangan:
Jefry Dallas
Warsika
Pasek
IB. Suryawan
Sekretariat:
Kayumas Inn
Jalan Surapati 23
Denpasar
Demikian laporan singkat dari hasil rapat yang diadakan di Kayumas Inn yang dihadiri oleh 30 lebih pesepeda dan para senior pesepeda di Denpasar.
Laporan lebih lengkap akan disusun kemudian.
Selamat bekerja kepada seluruh kepengurusan SAMAS Denpasar. Semoga dapat menjadi tonggak sejarah perkembangan dunia persepedaan di Denpasar dan Bali.
ED
Masih ingat dengan SAMAS Denpasar? SAMAS adalah singkatan dari Sekretariat Bersama Sepeda yang berlokasi di Denpasar. Jadi idenya adalah seluruh komunitas sepeda yang berada di Denpasar dan sekitarnya bersatu untuk tujuan yang lebih besar dan bermanfaat bagi pesepeda dan masyarakat luas tentunya.
Nah, setelah menunggu cukup lama, tim formatur yang terdiri dari Bp. Putu Kusuma, AA. Ngurah Rama Putra, dr. AA. Jaya Kusuma, SpOG, Dewa Made Merthakota dan penulis sendiri, akhirnya berhasil menyusun kepengurusan organisasi yang bebas politik praktis dan murni bersifat sosial ini.
Adapun susunan kepengurusannya adalah sbb:
Pelindung: Walikota Denpasar (to be confirmed dengan beliau)
Penasihat:
Putu Kusuma, S.H., MKN.
AA. Ngurah Rama Putra
dr. AA. Jaya Kusuma, SpOG.
Komang Narendra
Asep Dadang
Dodik Aswinarto
Putu Budiasa
Wiwien Gunawasika
Ketua Umum:
Dewa Made Merthakota
Ketua I Bidang Kegiatan: AA. Bagus Purnamadi
Ketua II Bidang Humas: Kadek Sugiarta
Sekretaris I: Endra Datta
Sekretaris II: Andre Subijanto
Bendahara I: I Gst. Ngurah Budhita
Bendahara II: Kadek Noviyanti
Koordinator Lapangan:
Jefry Dallas
Warsika
Pasek
IB. Suryawan
Sekretariat:
Kayumas Inn
Jalan Surapati 23
Denpasar
Demikian laporan singkat dari hasil rapat yang diadakan di Kayumas Inn yang dihadiri oleh 30 lebih pesepeda dan para senior pesepeda di Denpasar.
Laporan lebih lengkap akan disusun kemudian.
Selamat bekerja kepada seluruh kepengurusan SAMAS Denpasar. Semoga dapat menjadi tonggak sejarah perkembangan dunia persepedaan di Denpasar dan Bali.
ED
Rabu, 01 Juli 2009
CITRA - CURHAT..
Kamis, 3 Juli 2009
Melihat dari judul, mungkin asosiasinya ke perempuan bernama Citra, ya? Apalagi dibelakang judul ada embel-embel "curhat" yang merupakan singkatan dari "curi perhatian", maksudnya adalah berbagi cerita yang biasanya merupakan keluh kesah dan masalah.
Tapi kali ini yang dibahas bukanlah seorang gadis cantik namun lebih ke CITRA dalam arti 'image' atau pencitraan. Ada apa?
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah surat kabar nasional mungkin sempat membaca ada artikel tentang sepeda lipat di Bali. Ya, sebuah komunitas sepeda lipat yang bernama Foldingbike Community Bali (FCB) telah terbentuk. Kita bahas tentang FCB yang ciamik ini kemudian ya.. Let's focus on the news published.. Nah, pada pemberitaan yang diterbitkan dalam 3 edisi ini, citra yang diangkat sama sekali berbeda dengan yang diharapkan.. begini ceritanya..
Dalam berita pertama pada hari Minggu, 28 Juni 2009, judul besar-besar dibuat dengan menonjolkan sisi borjuis komunitas sepeda lipat ini. "Hobi baru kalangan berduit di kota Denpasar", kurang lebih begitulah tag line nya.. dengan judul, "Sepeda lipat seharga Rp. 40 juta". Dalam cerita itu diulas bahwa komunitas ini dibentuk dengan member orang-orang yang high profile.
Dalam berita edisi kedua pada hari Senin, 29 Juni 2009, cerita masih berlanjut dengan mengulas sisi "wah" komunitas ini sehingga citra yang terbentuk pun menjadi eksklusif sekali.
Saat cerita pertama muncul, berbagai tanggapan negatif kemudian mengalir. Rasa resah dan kurang nyaman pun dirasakan oleh sebagian besar komunitas sepeda lipat ini dan juga komunitas sepeda seperti Bike To Work Bali dan lainnya. Penulis yang kebetulan menjadi "model" dalam cerita itu pun tidak luput dari rasa kurang nyaman ini.
Saat cerita kedua bergulir, rasa kurang nyaman semakin menjadi-jadi. Kok gini jadinya? Begitu tanggapan kawan-kawan pesepeda.
Keesokan harinya, cerita ketiga muncul dengan suasana yang diharapkan. Ini melegakan semua pihak karena cerita yang disampaikan lebih fokus kepada MISI yang diemban oleh komunitas sepeda lipat ini dan komunitas sepeda lain pada umumnya. MISI tersebut adalah bersepeda untuk kesehatan, penghematan energi, pengurangan emisi gas buang dan lingkungan dalam arti luas.
Memang dalam menulis sebuah berita, diperlukan sensasi untuk menarik orang membaca lebih jauh. Namun sensasi yang berlebihan rasanya akan merugikan pihak-pihak yang memiliki keinginan tulus untuk berbuat, mungkin kecil, sesuatu bagi lingkungan dan bumi ini.
Mengumbar sisi borjuis dan eksklusivisme tidak akan memberikan tanggapan yang baik, malah akan menjadi buah bibir dan dicibir. DAN ITU BUKANLAH CITRA YANG INGIN DISAMPAIKAN KEPADA MASYARAKAT LUAS!
Dan pada kenyataannya para komunitas sepeda terdiri dari berbagai kalangan dan melebur menjadi satu. Tidak ada yang membicarakan masalah borjuisme. Tapi dengan niat tulus bersepeda sebagai hobi, untuk kesehatan dan lingkungan! Selebihnya kembali ke individu masing-masing. Karena sepeda juga memiliki tingkat kenyamanan. Ada harga, ada kualitas. Begitulah kenyataannya.
Demikianlah tulisan curhat ini disampaikan agar tidak mengendap didalam hati dan menjadi tidak sehat. Mohon maaf bagi pihak yang merasa dirugikan dengan tulisan ini.
ED
emosi ya? hihihihi... maap maap..
Melihat dari judul, mungkin asosiasinya ke perempuan bernama Citra, ya? Apalagi dibelakang judul ada embel-embel "curhat" yang merupakan singkatan dari "curi perhatian", maksudnya adalah berbagi cerita yang biasanya merupakan keluh kesah dan masalah.
Tapi kali ini yang dibahas bukanlah seorang gadis cantik namun lebih ke CITRA dalam arti 'image' atau pencitraan. Ada apa?
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah surat kabar nasional mungkin sempat membaca ada artikel tentang sepeda lipat di Bali. Ya, sebuah komunitas sepeda lipat yang bernama Foldingbike Community Bali (FCB) telah terbentuk. Kita bahas tentang FCB yang ciamik ini kemudian ya.. Let's focus on the news published.. Nah, pada pemberitaan yang diterbitkan dalam 3 edisi ini, citra yang diangkat sama sekali berbeda dengan yang diharapkan.. begini ceritanya..
Dalam berita pertama pada hari Minggu, 28 Juni 2009, judul besar-besar dibuat dengan menonjolkan sisi borjuis komunitas sepeda lipat ini. "Hobi baru kalangan berduit di kota Denpasar", kurang lebih begitulah tag line nya.. dengan judul, "Sepeda lipat seharga Rp. 40 juta". Dalam cerita itu diulas bahwa komunitas ini dibentuk dengan member orang-orang yang high profile.
Dalam berita edisi kedua pada hari Senin, 29 Juni 2009, cerita masih berlanjut dengan mengulas sisi "wah" komunitas ini sehingga citra yang terbentuk pun menjadi eksklusif sekali.
Saat cerita pertama muncul, berbagai tanggapan negatif kemudian mengalir. Rasa resah dan kurang nyaman pun dirasakan oleh sebagian besar komunitas sepeda lipat ini dan juga komunitas sepeda seperti Bike To Work Bali dan lainnya. Penulis yang kebetulan menjadi "model" dalam cerita itu pun tidak luput dari rasa kurang nyaman ini.
Saat cerita kedua bergulir, rasa kurang nyaman semakin menjadi-jadi. Kok gini jadinya? Begitu tanggapan kawan-kawan pesepeda.
Keesokan harinya, cerita ketiga muncul dengan suasana yang diharapkan. Ini melegakan semua pihak karena cerita yang disampaikan lebih fokus kepada MISI yang diemban oleh komunitas sepeda lipat ini dan komunitas sepeda lain pada umumnya. MISI tersebut adalah bersepeda untuk kesehatan, penghematan energi, pengurangan emisi gas buang dan lingkungan dalam arti luas.
Memang dalam menulis sebuah berita, diperlukan sensasi untuk menarik orang membaca lebih jauh. Namun sensasi yang berlebihan rasanya akan merugikan pihak-pihak yang memiliki keinginan tulus untuk berbuat, mungkin kecil, sesuatu bagi lingkungan dan bumi ini.
Mengumbar sisi borjuis dan eksklusivisme tidak akan memberikan tanggapan yang baik, malah akan menjadi buah bibir dan dicibir. DAN ITU BUKANLAH CITRA YANG INGIN DISAMPAIKAN KEPADA MASYARAKAT LUAS!
Dan pada kenyataannya para komunitas sepeda terdiri dari berbagai kalangan dan melebur menjadi satu. Tidak ada yang membicarakan masalah borjuisme. Tapi dengan niat tulus bersepeda sebagai hobi, untuk kesehatan dan lingkungan! Selebihnya kembali ke individu masing-masing. Karena sepeda juga memiliki tingkat kenyamanan. Ada harga, ada kualitas. Begitulah kenyataannya.
Demikianlah tulisan curhat ini disampaikan agar tidak mengendap didalam hati dan menjadi tidak sehat. Mohon maaf bagi pihak yang merasa dirugikan dengan tulisan ini.
ED
emosi ya? hihihihi... maap maap..
Kamis, 18 Juni 2009
Le Paimos Cycling Co. - Long Distance Cyclist
Rabu, 17 Juni 2009
Mungkin belum banyak yang kenal dengan sosok petualang yang sudah menjelajah banyak negara dan menaklukkan banyak gunung diantaranya puncak Himalaya. Cak Paimo dengan nama asli Bambang Hertadi Mas adalah seorang pengelana sepeda dan pecinta alam yang berasal dari Malang Jawa Timur namun tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Kisah petualangan Cak Paimo sudah dipublikasikan di berbagai media termasuk National Geographic Indonesia dan Majalah Cycling belum lama ini. Dengan catatan ekspedisi ,yang kalau ditulis di kertas bisa jadi empat lembar kwarto, hehehe.., Cak Paimo jarang bisa bertatap muka dengan sesama pesepeda dan pecinta alam karena kesibukannya bekerja jika tidak sedang touring panjang. Bali beruntung karena hari Rabu, 17 Juni 2009, Cak Paimo mampir untuk 'sharing' pengalaman dan memberikan motivasi bagi sesama penghobi dan penikmat sepeda.
Bertempat di Dunkin Donuts Simpang Enam Denpasar, Cak Paimo yang disponsori oleh Eiger, produsen pakaian, tas dan kebutuhan alat-alat bertualang yang cukup disegani di Indonesia, menampilkan foto-foto serta video di berbagai negara yang disinggahi. Perhelatan yang disupport oleh Bike To Work Bali berjalan dengan segar dan mampu memukau hadirin.
Petualangan Cak Paimo bukanlah sebuah perjalanan wisata, namun sebuah kerja keras penuh perhitungan dan pencapaian target. Menurut Cak Paimo, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan riset atas petualangan yang akan ditempuh. Waktu yang lama juga dipergunakan untuk mengumpulkan dana yang dilakukan dengan penjualan merchandise seperti pin, video dan lainnya.
Cak Paimo menegaskan bahwa petualang sepeda jarak jauh bukanlah orang yang tidak waras atau gila, namun orang waras yang melakukan segala sesuatunya dengan perhitungan yang matang dan seksama untuk menaklukkan ketidakmampuan dan ketidakmungkinan!
Hebat!
Sementara itu, Indonesia juga memiliki seorang lady long distance cyclist yang bernama Aristi Parjwalita Madjid. Aristi, begitu dia sering dipanggil, adalah seorang dokter! Yap, dengan malu-malu, wanita yang masih jomblo ini mengakui bahwa kecintaannya dengan sepeda sudah tidak bisa ditawar lagi. Ketagihan, katanya. Perjalanan pertamanya adalah dari Kota Bharu Malaysia dan finish di Saigon Vietnam. Perjalanan ini sejauh 800km lebih! Luar biasa.
Aristi mengaku banyak sekali mendapat pengalaman yang menegangkan dan mengasyikkan dengan bersepeda. Dari foto-fot yang ditampilkan, Aristi menyampaikan pesan-pesan pelestarian alam dan perdamaian.
Cewe, seorang dokter, masih muda dan single, naik sepeda sendiriannnn.... ngapaiiiin???? hehehe mungkin begitu kali ya kebanyakan orang akan bertanya? Tapi Aristi dengan mantap mengatakan bahwa, mimpi harus dipegang kuat dan diwujudkan dengan rencana yang matang! Wah, ini yang membedakan orang biasa dengan yang luar biasa!
Terimakasih kepada Eiger yang memberikan sponsor agar Cak Paimo dan Aristi bisa sharing di Bali. Terimakasih kepada seluruh panitia di B2W Bali atas kerja kerasnya. Terimakasih kepada Gung Erie dan Bu Tammy dari Ayam Bakar Center Point atas projector screen-nya. Terimakasih juga kepada seluruh komunitas sepeda yang telah hadir: Dallas Bali, Betty, Satak CC, Lelasan Berseri, GT Bikers, 46 Gowesers, SAMAR, Inside Jimbaran, Polda Bali CC, dan komunitas lain serta seluruh undangan yang hadir. Mohon maaf atas segala kekurangan panitia.
Terimakasih Cak Paimo dan Aristi! Ditunggu di Bali lagi..
Salut!
ED
orang biasa.. hehe..
Mungkin belum banyak yang kenal dengan sosok petualang yang sudah menjelajah banyak negara dan menaklukkan banyak gunung diantaranya puncak Himalaya. Cak Paimo dengan nama asli Bambang Hertadi Mas adalah seorang pengelana sepeda dan pecinta alam yang berasal dari Malang Jawa Timur namun tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Kisah petualangan Cak Paimo sudah dipublikasikan di berbagai media termasuk National Geographic Indonesia dan Majalah Cycling belum lama ini. Dengan catatan ekspedisi ,yang kalau ditulis di kertas bisa jadi empat lembar kwarto, hehehe.., Cak Paimo jarang bisa bertatap muka dengan sesama pesepeda dan pecinta alam karena kesibukannya bekerja jika tidak sedang touring panjang. Bali beruntung karena hari Rabu, 17 Juni 2009, Cak Paimo mampir untuk 'sharing' pengalaman dan memberikan motivasi bagi sesama penghobi dan penikmat sepeda.
Bertempat di Dunkin Donuts Simpang Enam Denpasar, Cak Paimo yang disponsori oleh Eiger, produsen pakaian, tas dan kebutuhan alat-alat bertualang yang cukup disegani di Indonesia, menampilkan foto-foto serta video di berbagai negara yang disinggahi. Perhelatan yang disupport oleh Bike To Work Bali berjalan dengan segar dan mampu memukau hadirin.
Petualangan Cak Paimo bukanlah sebuah perjalanan wisata, namun sebuah kerja keras penuh perhitungan dan pencapaian target. Menurut Cak Paimo, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan riset atas petualangan yang akan ditempuh. Waktu yang lama juga dipergunakan untuk mengumpulkan dana yang dilakukan dengan penjualan merchandise seperti pin, video dan lainnya.
Cak Paimo menegaskan bahwa petualang sepeda jarak jauh bukanlah orang yang tidak waras atau gila, namun orang waras yang melakukan segala sesuatunya dengan perhitungan yang matang dan seksama untuk menaklukkan ketidakmampuan dan ketidakmungkinan!
Hebat!
Sementara itu, Indonesia juga memiliki seorang lady long distance cyclist yang bernama Aristi Parjwalita Madjid. Aristi, begitu dia sering dipanggil, adalah seorang dokter! Yap, dengan malu-malu, wanita yang masih jomblo ini mengakui bahwa kecintaannya dengan sepeda sudah tidak bisa ditawar lagi. Ketagihan, katanya. Perjalanan pertamanya adalah dari Kota Bharu Malaysia dan finish di Saigon Vietnam. Perjalanan ini sejauh 800km lebih! Luar biasa.
Aristi mengaku banyak sekali mendapat pengalaman yang menegangkan dan mengasyikkan dengan bersepeda. Dari foto-fot yang ditampilkan, Aristi menyampaikan pesan-pesan pelestarian alam dan perdamaian.
Cewe, seorang dokter, masih muda dan single, naik sepeda sendiriannnn.... ngapaiiiin???? hehehe mungkin begitu kali ya kebanyakan orang akan bertanya? Tapi Aristi dengan mantap mengatakan bahwa, mimpi harus dipegang kuat dan diwujudkan dengan rencana yang matang! Wah, ini yang membedakan orang biasa dengan yang luar biasa!
Terimakasih kepada Eiger yang memberikan sponsor agar Cak Paimo dan Aristi bisa sharing di Bali. Terimakasih kepada seluruh panitia di B2W Bali atas kerja kerasnya. Terimakasih kepada Gung Erie dan Bu Tammy dari Ayam Bakar Center Point atas projector screen-nya. Terimakasih juga kepada seluruh komunitas sepeda yang telah hadir: Dallas Bali, Betty, Satak CC, Lelasan Berseri, GT Bikers, 46 Gowesers, SAMAR, Inside Jimbaran, Polda Bali CC, dan komunitas lain serta seluruh undangan yang hadir. Mohon maaf atas segala kekurangan panitia.
Terimakasih Cak Paimo dan Aristi! Ditunggu di Bali lagi..
Salut!
ED
orang biasa.. hehe..
Minggu, 14 Juni 2009
Meeting Antar Kepala Suku - Lanjutan!
Minggu, 14 Juni 2009
Judul diatas ada mottonya sedikit ya.. mirip dengan motto salah satu Capres kita. Serupa tapi tak sama.. heheh. Bukan berarti mau kampanye yaaa...
Okeh, Minggu malam 14 Juni 09 diadakan pertemuan kedua antara para ketua klub/komunitas dan tokoh pesepeda di Denpasar bertempat di markas SANDAT CC pimpinan dr. Desie yaitu di RS. Sanglah Gedung Kesehatan Reproduksi. Agenda masih sama yaitu pembentukan SAMAS Denpasar - Sekretariat Bersama Sepeda Denpasar. Sebuah forum komunikasi bagi seluruh pesepeda di Denpasar dan sekitarnya.
Klub yang berkenan hadir cukup banyak antara lain:
1. I Gede Sugiantara - Sesapi
2. I Ketut Rustiawan - INSIDE Jimbaran
3. I Ketut Suwirya - Klipes Denpasar
4. Guntur - Klipes Denpasar
5. I Nyoman Supardana - Klipes Denpasar
6. Dodik Aswinarto - B2W Bali
7. I D.M. Merthakota - Satak CC
8. I Made Sudiana - Sesapi
9. Kawitana - Sesapi
10. I Ketut Mandiarta - Sesapi
11. I Kaded Widia - Sesapi
12. I Made Rai Sugita - SAMAR (ontel)
13. AA. Putra Sutrawan - SAMAR
14. Putu Subada Kusuma SHKN - Id-Foldingbike Bali
15. Jefry - Dalas BBG
16. Made Dwi Priyatna I. - Sandat CC
17. Pasek Suana - B2W Bali
18. Opie - B2W Bali
19. AA. Bagus Putra - Betty BC
20. AA. Gede Arnaya - Sandat CC
21. Dewa Gede Parwata - Sandat CC
22. I Ketut Wandra - Sandat CC
23. Fery D. - Sandat CC
24. Kumbayana - Sandat CC
25. Dr. AA. Ayu Yuli Gayatri SpB. - Sandat CC
26. AA. Putri Wahyuni - Sandat CC
27. Warsika - Sandat CC/Dalas BBG
28. I Made Sunarsa - Sandat CC
29. K. Sentosa - Sandat CC
30. AA. Ngurah Agung Rama Putra - Lelasan Berseri
31. dr. Jaya Kusuma, SpOG. - Sandat CC
32. Endra Datta - Lelasan Berseri/B2W Bali
Beberapa klub mengirimkan berita tidak dapat hadir karena berbagai alasan. GT Bikers, 46 Gowesers dan Pedal Lintas berhalangan hadir namun tetap mendukung segala keputusan yang diambil.
Pertemuan dimulai dengan memberikan kesempatan kepada perwakilan masing-masing klub/komunitas untuk memperkenalkan diri dan kemudian disambung dengan ulasan hasil pertemuan pertama yang diadakan di rumah pemilik catering Nyonya Warti Buleleng, yaitu Pak Ngurah Budhita. Selanjutnya adalah presentasi SAMAS oleh Pak Dewa Satak dan disambung dengan rembug bersama. Hasil dari rembug bersama adalah sbb:
Id-Foldingbike Bali : Bp. Putu Kusuma.
Pak Putu menyetujui dibentuknya SAMAS dan menyampaikan usulan agar sekretariat, pengurus dan wewenang serta tanggung jawab pengurus untuk segera dirumuskan dalam waktu dekat. Sebagai media komunikasi, SAMAS berfungsi sebagai koordinator. Kemudian, posisi SAMAS dalam jangka panjang harus ditentukan agar bisa selaras dengan ISSI.
Informasi tambahan juga disampaikan yaitu adanya gerakan penghijauan yang disponsori oleh ASITA (Asosiasi Travel Agent) dengan menyediakan bibit mangrove sebanyak 50.000 pohon untuk bulan September 2009 di pantai Mertasari Sanur. Informasi lain adalah undangan untuk menghelat fun bike oleh Yayasan Pengembangan Sanur pada saat Sanur Festival diadakan.
LISNA PLN : Bp. I.B. Suryawan
Secara prinsip, Pak Suryawan sangat menyetujui dibentuknya SAMAS Denpasar. Beliau setuju dengan nama SAMAS beserta logonya. Sambil berkelakar, Pak Suryawan menyampaikan bahwa SAMAS harus dilaunching segera. ""Makin cepat makin baik," kata Pak Suryawan sembari menegaskan bahwa bukan bermaksud untuk kampanye politik.. hehehe.. bisa aja..
Lelasan Berseri : AA. Agung Rama Putra
Senada dengan Pak Suryawan dari Lisna, Pak Agung Rama juga sangat mendukung dibentuknya SAMAS sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap dunia persepedaan di Bali. Beliau juga setuju dengan seloroh Pak Suryawan yaitu, makin cepat makin baik (dibentuknya SAMAS - red.).
Dalas BBG : Jefry
Bang Jefry menyetujui sekali keberadaan SAMAS. Mewakili Dalas BBG, Bang Jefry meminta agar SAMAS dapat mempererat persaudaraan sesama pesepeda tanpa melihat suku, agama dan lainnya.
INSIDE : Ketut Rustiawan
Ketut sangat mendukung dibentuknya SAMAS sebagai wadah bersama pesepeda di Denpasar. Ketut pada kesempatan tersebut juga menambahkan agar disetiap kegiatan sepeda yang melibatkan banyak pesepeda, hendaknya sampah plastik jangan sampai dibuang sembarangan karena bertentangan dengan semangat hijau dan lingkungan yang didengungkan oleh komunitas pesepeda.
SAMAR : Rai Sugita
Pak Rai sangat mendukung SAMAS Denpasar segera dibentuk dan berpesan agar jangan terlibat politik praktis. Rasa kekeluargaan menjadi perhatian utama bagi Pak Rai. SAMAR memiliki mimpi agar Bali memiliki satu hari khusus bersepeda demi pariwisata dan lingkungan. Pesan lain yang disampaikan oleh Pak Rai adalah etika bersepeda yang simpatik kepada masyarakat, senyum dan patuhi rambu lalu lintas.
Klipes : I Ketut Suwirya
Pak Ketut tidak banyak berbicara namun dengan tegas menyampaikan dukungannya terhadap dibentuknya SAMAS Denpasar.
Sesapi : I Gede SugiantaraPak Gede juga sangat mendukung terbentuknya SAMAS Denpasar.
Sandat CC : dr. Jaya Kusuma, SpOG.
Pak Dokter menyampaikan agar posisi SAMAS dalam jangka panjang ditentukan supaya jelas jika ada yang bertanya mengenai hal ini. Fungsi SAMAS sangat diperlukan agar tidak terjadi kegiatan bersepeda yang saling bertabrakan seperti yang pernah terjadi dua fun bike pada hari yang sama. Masalah Visi dan Misi juga ditekankan oleh Pak Dokter agar lebih diperjelas dan disosialisasikan lewat SMS ataupun website/blog. Untuk pembentukan pengurus, Pak Dokter menyarankan agar tim formatur ditetapkan dan diberi tugas tersebut. Divisi-divisi sepeda juga baik untuk dibuat misalnya divisi sepeda lipat, mtb, ontel dll. Untuk hal kebersamaan dan keseragaman, SAMAS dibuatkan komisariat disetiap kabupaten agar tidak terjadi masing-masing kabupaten membuat forum masing-masing. Sambil berkelakar, Pak Dokter menyampaikan misalnya di Denpasar ada SAMAS, nanti di Gianyar bisa membentuk DOMAS.. hehehe.. hihihi..
Pak Dokter juga menyampaikan informasi mengenai Brigade Siaga Bencana, sebuah program yang dimiliki pemerintah yang memerlukan volunteer. Pak Dokter berpendapat, pesepeda adalah orang yang tangguh dan bisa menjadi bagian dari brigade tersebut.
B2W Bali : Dodik Aswinarto
Pak Dodik dalam kesempatan tersebut sangat mendorong agar SAMAS Denpasar cepat terwujur sehingga Car Free Day dapat diberlakukan. Pak Dodik juga berharap agar Denpasar memiliki bike line atau jalur bersepeda.
Dari seluruh perwakilan komunitas yang hadir, semuanya menyetujui sbb:
1. Nama SAMAS Denpasar dipakai sebagai wadah pesepeda di wilayah Denpasar dan sekitarnya.
2. Tim formatur akan dibentuk dan diberi tugas untuk menyusun teknis pengurus, sekretariat, dan lainnya. Tim formatur adalah: I DM. Merthakota, Putu Kusuma, AA. Ngr. Agung Rama Putra, dr. Jaya Kusuma, Sp.OG dan Endra Datta.
Demikian sekilas pandangan mata dan kesimpulan hasil pertemuan dengan para ketua klub/komunitas bersepeda di Denpasar dan sekitarnya.
Selamat atas terpilihnya nama SAMAS Denpasar! Semoga dapat menjadi apa yang diharapkan oleh seluruh pesepeda di Denpasar dan sekitarnya.
Acara ditutup dengan jamuan nasi bungkus yang nikmat sekali, courtesy SANDAT CC. Terimakasih Pak Dokter Desie... terimakasih rekan-rekan SANDAT CC yang telah mempersiapkan segalanya demi lancarnya pertemuan ini. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan, yaa... Terimakasih dan mohon maaf juga kepada seluruh perwakilan klub/komunitas sepeda yang telah hadir jika ada yang kurang berkenan selama pertemuan berlangsung. Juga kepada seluruh tim B2W Bali yang mempersiapkan acara ini.. thanks so much.. :)
Indahnya kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Mari kita jaga bersama.
Salam,
ED
Judul diatas ada mottonya sedikit ya.. mirip dengan motto salah satu Capres kita. Serupa tapi tak sama.. heheh. Bukan berarti mau kampanye yaaa...
Okeh, Minggu malam 14 Juni 09 diadakan pertemuan kedua antara para ketua klub/komunitas dan tokoh pesepeda di Denpasar bertempat di markas SANDAT CC pimpinan dr. Desie yaitu di RS. Sanglah Gedung Kesehatan Reproduksi. Agenda masih sama yaitu pembentukan SAMAS Denpasar - Sekretariat Bersama Sepeda Denpasar. Sebuah forum komunikasi bagi seluruh pesepeda di Denpasar dan sekitarnya.
Klub yang berkenan hadir cukup banyak antara lain:
1. I Gede Sugiantara - Sesapi
2. I Ketut Rustiawan - INSIDE Jimbaran
3. I Ketut Suwirya - Klipes Denpasar
4. Guntur - Klipes Denpasar
5. I Nyoman Supardana - Klipes Denpasar
6. Dodik Aswinarto - B2W Bali
7. I D.M. Merthakota - Satak CC
8. I Made Sudiana - Sesapi
9. Kawitana - Sesapi
10. I Ketut Mandiarta - Sesapi
11. I Kaded Widia - Sesapi
12. I Made Rai Sugita - SAMAR (ontel)
13. AA. Putra Sutrawan - SAMAR
14. Putu Subada Kusuma SHKN - Id-Foldingbike Bali
15. Jefry - Dalas BBG
16. Made Dwi Priyatna I. - Sandat CC
17. Pasek Suana - B2W Bali
18. Opie - B2W Bali
19. AA. Bagus Putra - Betty BC
20. AA. Gede Arnaya - Sandat CC
21. Dewa Gede Parwata - Sandat CC
22. I Ketut Wandra - Sandat CC
23. Fery D. - Sandat CC
24. Kumbayana - Sandat CC
25. Dr. AA. Ayu Yuli Gayatri SpB. - Sandat CC
26. AA. Putri Wahyuni - Sandat CC
27. Warsika - Sandat CC/Dalas BBG
28. I Made Sunarsa - Sandat CC
29. K. Sentosa - Sandat CC
30. AA. Ngurah Agung Rama Putra - Lelasan Berseri
31. dr. Jaya Kusuma, SpOG. - Sandat CC
32. Endra Datta - Lelasan Berseri/B2W Bali
Beberapa klub mengirimkan berita tidak dapat hadir karena berbagai alasan. GT Bikers, 46 Gowesers dan Pedal Lintas berhalangan hadir namun tetap mendukung segala keputusan yang diambil.
Pertemuan dimulai dengan memberikan kesempatan kepada perwakilan masing-masing klub/komunitas untuk memperkenalkan diri dan kemudian disambung dengan ulasan hasil pertemuan pertama yang diadakan di rumah pemilik catering Nyonya Warti Buleleng, yaitu Pak Ngurah Budhita. Selanjutnya adalah presentasi SAMAS oleh Pak Dewa Satak dan disambung dengan rembug bersama. Hasil dari rembug bersama adalah sbb:
Id-Foldingbike Bali : Bp. Putu Kusuma.
Pak Putu menyetujui dibentuknya SAMAS dan menyampaikan usulan agar sekretariat, pengurus dan wewenang serta tanggung jawab pengurus untuk segera dirumuskan dalam waktu dekat. Sebagai media komunikasi, SAMAS berfungsi sebagai koordinator. Kemudian, posisi SAMAS dalam jangka panjang harus ditentukan agar bisa selaras dengan ISSI.
Informasi tambahan juga disampaikan yaitu adanya gerakan penghijauan yang disponsori oleh ASITA (Asosiasi Travel Agent) dengan menyediakan bibit mangrove sebanyak 50.000 pohon untuk bulan September 2009 di pantai Mertasari Sanur. Informasi lain adalah undangan untuk menghelat fun bike oleh Yayasan Pengembangan Sanur pada saat Sanur Festival diadakan.
LISNA PLN : Bp. I.B. Suryawan
Secara prinsip, Pak Suryawan sangat menyetujui dibentuknya SAMAS Denpasar. Beliau setuju dengan nama SAMAS beserta logonya. Sambil berkelakar, Pak Suryawan menyampaikan bahwa SAMAS harus dilaunching segera. ""Makin cepat makin baik," kata Pak Suryawan sembari menegaskan bahwa bukan bermaksud untuk kampanye politik.. hehehe.. bisa aja..
Lelasan Berseri : AA. Agung Rama Putra
Senada dengan Pak Suryawan dari Lisna, Pak Agung Rama juga sangat mendukung dibentuknya SAMAS sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap dunia persepedaan di Bali. Beliau juga setuju dengan seloroh Pak Suryawan yaitu, makin cepat makin baik (dibentuknya SAMAS - red.).
Dalas BBG : Jefry
Bang Jefry menyetujui sekali keberadaan SAMAS. Mewakili Dalas BBG, Bang Jefry meminta agar SAMAS dapat mempererat persaudaraan sesama pesepeda tanpa melihat suku, agama dan lainnya.
INSIDE : Ketut Rustiawan
Ketut sangat mendukung dibentuknya SAMAS sebagai wadah bersama pesepeda di Denpasar. Ketut pada kesempatan tersebut juga menambahkan agar disetiap kegiatan sepeda yang melibatkan banyak pesepeda, hendaknya sampah plastik jangan sampai dibuang sembarangan karena bertentangan dengan semangat hijau dan lingkungan yang didengungkan oleh komunitas pesepeda.
SAMAR : Rai Sugita
Pak Rai sangat mendukung SAMAS Denpasar segera dibentuk dan berpesan agar jangan terlibat politik praktis. Rasa kekeluargaan menjadi perhatian utama bagi Pak Rai. SAMAR memiliki mimpi agar Bali memiliki satu hari khusus bersepeda demi pariwisata dan lingkungan. Pesan lain yang disampaikan oleh Pak Rai adalah etika bersepeda yang simpatik kepada masyarakat, senyum dan patuhi rambu lalu lintas.
Klipes : I Ketut Suwirya
Pak Ketut tidak banyak berbicara namun dengan tegas menyampaikan dukungannya terhadap dibentuknya SAMAS Denpasar.
Sesapi : I Gede SugiantaraPak Gede juga sangat mendukung terbentuknya SAMAS Denpasar.
Sandat CC : dr. Jaya Kusuma, SpOG.
Pak Dokter menyampaikan agar posisi SAMAS dalam jangka panjang ditentukan supaya jelas jika ada yang bertanya mengenai hal ini. Fungsi SAMAS sangat diperlukan agar tidak terjadi kegiatan bersepeda yang saling bertabrakan seperti yang pernah terjadi dua fun bike pada hari yang sama. Masalah Visi dan Misi juga ditekankan oleh Pak Dokter agar lebih diperjelas dan disosialisasikan lewat SMS ataupun website/blog. Untuk pembentukan pengurus, Pak Dokter menyarankan agar tim formatur ditetapkan dan diberi tugas tersebut. Divisi-divisi sepeda juga baik untuk dibuat misalnya divisi sepeda lipat, mtb, ontel dll. Untuk hal kebersamaan dan keseragaman, SAMAS dibuatkan komisariat disetiap kabupaten agar tidak terjadi masing-masing kabupaten membuat forum masing-masing. Sambil berkelakar, Pak Dokter menyampaikan misalnya di Denpasar ada SAMAS, nanti di Gianyar bisa membentuk DOMAS.. hehehe.. hihihi..
Pak Dokter juga menyampaikan informasi mengenai Brigade Siaga Bencana, sebuah program yang dimiliki pemerintah yang memerlukan volunteer. Pak Dokter berpendapat, pesepeda adalah orang yang tangguh dan bisa menjadi bagian dari brigade tersebut.
B2W Bali : Dodik Aswinarto
Pak Dodik dalam kesempatan tersebut sangat mendorong agar SAMAS Denpasar cepat terwujur sehingga Car Free Day dapat diberlakukan. Pak Dodik juga berharap agar Denpasar memiliki bike line atau jalur bersepeda.
Dari seluruh perwakilan komunitas yang hadir, semuanya menyetujui sbb:
1. Nama SAMAS Denpasar dipakai sebagai wadah pesepeda di wilayah Denpasar dan sekitarnya.
2. Tim formatur akan dibentuk dan diberi tugas untuk menyusun teknis pengurus, sekretariat, dan lainnya. Tim formatur adalah: I DM. Merthakota, Putu Kusuma, AA. Ngr. Agung Rama Putra, dr. Jaya Kusuma, Sp.OG dan Endra Datta.
Demikian sekilas pandangan mata dan kesimpulan hasil pertemuan dengan para ketua klub/komunitas bersepeda di Denpasar dan sekitarnya.
Selamat atas terpilihnya nama SAMAS Denpasar! Semoga dapat menjadi apa yang diharapkan oleh seluruh pesepeda di Denpasar dan sekitarnya.
Acara ditutup dengan jamuan nasi bungkus yang nikmat sekali, courtesy SANDAT CC. Terimakasih Pak Dokter Desie... terimakasih rekan-rekan SANDAT CC yang telah mempersiapkan segalanya demi lancarnya pertemuan ini. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan, yaa... Terimakasih dan mohon maaf juga kepada seluruh perwakilan klub/komunitas sepeda yang telah hadir jika ada yang kurang berkenan selama pertemuan berlangsung. Juga kepada seluruh tim B2W Bali yang mempersiapkan acara ini.. thanks so much.. :)
Indahnya kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Mari kita jaga bersama.
Salam,
ED
Minggu, 07 Juni 2009
Car Free Day - dorongan makin gencar!
7 Juni 2009
Hari Lingkungan Hidup sedunia diperingati dengan berbagai cara. Di Indonesia salah satunya diperingati dengan cara bersepeda serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan mengajak pejabat daerah, Gubernur, Kapolda dll. Di Jakarta sendiri, Bapak Presiden RI, SBY, juga ikut bersepeda bersama komunitas Bike To Work Indonesia yang digawangi oleh Toto Sugito. Wah, senang ya punya presiden yang perhatian dengan lingkungan dan sepeda tentunya.
Di Bali? Hehe maunya sih ajak pejabat daerah di Bali namun apa daya, persiapan kurang dan ada agenda yang lebih penting yaitu pembentukan SAMAS Denpasar dengan target pertama adalah Car Free Day. Tentunya setelah SAMAS Denpasar terbentuk, para komunitas bersepeda di Denpasar akan mengajak para pejabat tinggi daerah untuk gowes bersama.
Hari Minggu pagi tadi akhirnya dengan kesepakatan bersama team B2W Bali, hari lingkungan hidup diperingati dengan sederhana saja yaitu dengan gowes dan aksi simpatik. Seperti apa acaranya?
Di sekretariat B2W Bali sudah berkumpul pesepeda dari Satak CC, Lelasan Berseri, Dalas BBG dan B2W Bali sendiri. Dari kelompok sepeda lipat pun tidak ketinggalan, ada om Putu Kusuma, om Wiwien dan lainnya. Sepedanya berwarna-warni jadi menarik sekali untuk dilihat. Termasuk si kecil orange hehe ya, si Dahon SP9 atau boleh di baca SPG.. hehe.. cantik.
Tepat pukul 7 pagi, gowes dimulai menyusuri jalan perkotaan yaitu Jalan Diponegoro, Hasanudin, Thamrin, Gajah Mada, Veteran, Patimura, Supratman, Nusa Indah, Renon dan finish di Bajra Sandhi. Selama di perjalanan yang santai ini, seluruh pesepeda menaati peraturan lalu lintas yaitu berhenti saat lampu merah dan lainnya. Inilah gowes simpatik yang tidak bikin kesel pengguna jalan lainnya.
Aksi simpatik yaitu penyebaran flyer dan bunga mawar kepada masyarakat dilakukang di Renon. Meski sempat mendapat protes dari penjaga civic center Renon karena takut flyer akan dibuang oleh masyarakat dan menjadi sampah, namun akhirnya aksi simpatik ini dapat berjalan dengan baik. Terimakasih semuaa... semoga himbauan yang telah disebar dapat menarik perhatian masyarakat luas dan ikut bersama-sama menjaga lingkungan kita.
Selebihnya adalah kumpul-kumpul obrol ringan dan canda tawa heheh plus makan kacang ijo yang disediakan panitia. Wah, enak banget nih.. Sambil makan kacang ijo, diskusi sepeda lipat terlihat 'intense'. Saking kuatnya virus Seli ini, seorang kawan yang sedianya hanya menonton orang berolah raga di Renon, sampai langsung berangkat ke Toko Sepeda Rodalink untuk membeli sepeda lipat langsung pagi itu. Waaahhhhh.... ini sih udah ngebet bangeeeddd... hahahaha.. Selamat ya! Welcome to our community..
Diskusi berlanjut sampai pada Car Free Day. Wah, ternyata memang benar. CFD ini adalah mimpi semua pesepeda. Om Putu Kusuma dan Om Dolly juga sangat ingin adanya CFD di Bali dan siap membantu agar segera terlaksana. Wah, gayung bersambut dimana-mana ini... baik sekali!
OK, pe-er kita bersama agar CFD di Bali segera terwujud. Sementara itu, kumpulan sepeda lipat akan membentuk suatu komunitas. Mau apa nih namanya?
BiDOC = Bali Dahon Owner Community
BiDOn = Bali Dahon Owner
SeLa Bali = Sepeda Lipat Bali
hehehe apalah, yang penting adalah bagaimana komunitas seli di Bali bisa menebar virus bersepeda lebih banyak lagi untuk kesehatan dan lingkungan.
Terimakasih untuk seluruh komunitas sepeda dan panitia yang terlibat dalam gowes simpatik hari ini. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan... dan sampai bertemu pada acara gowes berikutnya...
O ya, tadi pagi juga ketemu secara tidak sengaja dengan Lombok MTB, para goweser dari Lombok. Ada 4 orang yang katanya sering menemani para MTB mania dari Bali yang ingin menjajal gowes di Lombok. Ok, bro, kita gowes di Lombok kapan-kapan ya... kalau ke Bali lagi, jangan lupa mampir.. take care!
ED
Hari Lingkungan Hidup sedunia diperingati dengan berbagai cara. Di Indonesia salah satunya diperingati dengan cara bersepeda serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan mengajak pejabat daerah, Gubernur, Kapolda dll. Di Jakarta sendiri, Bapak Presiden RI, SBY, juga ikut bersepeda bersama komunitas Bike To Work Indonesia yang digawangi oleh Toto Sugito. Wah, senang ya punya presiden yang perhatian dengan lingkungan dan sepeda tentunya.
Di Bali? Hehe maunya sih ajak pejabat daerah di Bali namun apa daya, persiapan kurang dan ada agenda yang lebih penting yaitu pembentukan SAMAS Denpasar dengan target pertama adalah Car Free Day. Tentunya setelah SAMAS Denpasar terbentuk, para komunitas bersepeda di Denpasar akan mengajak para pejabat tinggi daerah untuk gowes bersama.
Hari Minggu pagi tadi akhirnya dengan kesepakatan bersama team B2W Bali, hari lingkungan hidup diperingati dengan sederhana saja yaitu dengan gowes dan aksi simpatik. Seperti apa acaranya?
Di sekretariat B2W Bali sudah berkumpul pesepeda dari Satak CC, Lelasan Berseri, Dalas BBG dan B2W Bali sendiri. Dari kelompok sepeda lipat pun tidak ketinggalan, ada om Putu Kusuma, om Wiwien dan lainnya. Sepedanya berwarna-warni jadi menarik sekali untuk dilihat. Termasuk si kecil orange hehe ya, si Dahon SP9 atau boleh di baca SPG.. hehe.. cantik.
Tepat pukul 7 pagi, gowes dimulai menyusuri jalan perkotaan yaitu Jalan Diponegoro, Hasanudin, Thamrin, Gajah Mada, Veteran, Patimura, Supratman, Nusa Indah, Renon dan finish di Bajra Sandhi. Selama di perjalanan yang santai ini, seluruh pesepeda menaati peraturan lalu lintas yaitu berhenti saat lampu merah dan lainnya. Inilah gowes simpatik yang tidak bikin kesel pengguna jalan lainnya.
Aksi simpatik yaitu penyebaran flyer dan bunga mawar kepada masyarakat dilakukang di Renon. Meski sempat mendapat protes dari penjaga civic center Renon karena takut flyer akan dibuang oleh masyarakat dan menjadi sampah, namun akhirnya aksi simpatik ini dapat berjalan dengan baik. Terimakasih semuaa... semoga himbauan yang telah disebar dapat menarik perhatian masyarakat luas dan ikut bersama-sama menjaga lingkungan kita.
Selebihnya adalah kumpul-kumpul obrol ringan dan canda tawa heheh plus makan kacang ijo yang disediakan panitia. Wah, enak banget nih.. Sambil makan kacang ijo, diskusi sepeda lipat terlihat 'intense'. Saking kuatnya virus Seli ini, seorang kawan yang sedianya hanya menonton orang berolah raga di Renon, sampai langsung berangkat ke Toko Sepeda Rodalink untuk membeli sepeda lipat langsung pagi itu. Waaahhhhh.... ini sih udah ngebet bangeeeddd... hahahaha.. Selamat ya! Welcome to our community..
Diskusi berlanjut sampai pada Car Free Day. Wah, ternyata memang benar. CFD ini adalah mimpi semua pesepeda. Om Putu Kusuma dan Om Dolly juga sangat ingin adanya CFD di Bali dan siap membantu agar segera terlaksana. Wah, gayung bersambut dimana-mana ini... baik sekali!
OK, pe-er kita bersama agar CFD di Bali segera terwujud. Sementara itu, kumpulan sepeda lipat akan membentuk suatu komunitas. Mau apa nih namanya?
BiDOC = Bali Dahon Owner Community
BiDOn = Bali Dahon Owner
SeLa Bali = Sepeda Lipat Bali
hehehe apalah, yang penting adalah bagaimana komunitas seli di Bali bisa menebar virus bersepeda lebih banyak lagi untuk kesehatan dan lingkungan.
Terimakasih untuk seluruh komunitas sepeda dan panitia yang terlibat dalam gowes simpatik hari ini. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan... dan sampai bertemu pada acara gowes berikutnya...
O ya, tadi pagi juga ketemu secara tidak sengaja dengan Lombok MTB, para goweser dari Lombok. Ada 4 orang yang katanya sering menemani para MTB mania dari Bali yang ingin menjajal gowes di Lombok. Ok, bro, kita gowes di Lombok kapan-kapan ya... kalau ke Bali lagi, jangan lupa mampir.. take care!
ED
Rabu, 03 Juni 2009
Langganan:
Postingan (Atom)