Kamis, 18 Juni 2009

Le Paimos Cycling Co. - Long Distance Cyclist

Rabu, 17 Juni 2009

Mungkin belum banyak yang kenal dengan sosok petualang yang sudah menjelajah banyak negara dan menaklukkan banyak gunung diantaranya puncak Himalaya. Cak Paimo dengan nama asli Bambang Hertadi Mas adalah seorang pengelana sepeda dan pecinta alam yang berasal dari Malang Jawa Timur namun tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Kisah petualangan Cak Paimo sudah dipublikasikan di berbagai media termasuk National Geographic Indonesia dan Majalah Cycling belum lama ini. Dengan catatan ekspedisi ,yang kalau ditulis di kertas bisa jadi empat lembar kwarto, hehehe.., Cak Paimo jarang bisa bertatap muka dengan sesama pesepeda dan pecinta alam karena kesibukannya bekerja jika tidak sedang touring panjang. Bali beruntung karena hari Rabu, 17 Juni 2009, Cak Paimo mampir untuk 'sharing' pengalaman dan memberikan motivasi bagi sesama penghobi dan penikmat sepeda.

Bertempat di Dunkin Donuts Simpang Enam Denpasar, Cak Paimo yang disponsori oleh Eiger, produsen pakaian, tas dan kebutuhan alat-alat bertualang yang cukup disegani di Indonesia, menampilkan foto-foto serta video di berbagai negara yang disinggahi. Perhelatan yang disupport oleh Bike To Work Bali berjalan dengan segar dan mampu memukau hadirin.

Petualangan Cak Paimo bukanlah sebuah perjalanan wisata, namun sebuah kerja keras penuh perhitungan dan pencapaian target. Menurut Cak Paimo, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan riset atas petualangan yang akan ditempuh. Waktu yang lama juga dipergunakan untuk mengumpulkan dana yang dilakukan dengan penjualan merchandise seperti pin, video dan lainnya.

Cak Paimo menegaskan bahwa petualang sepeda jarak jauh bukanlah orang yang tidak waras atau gila, namun orang waras yang melakukan segala sesuatunya dengan perhitungan yang matang dan seksama untuk menaklukkan ketidakmampuan dan ketidakmungkinan!

Hebat!

Sementara itu, Indonesia juga memiliki seorang lady long distance cyclist yang bernama Aristi Parjwalita Madjid. Aristi, begitu dia sering dipanggil, adalah seorang dokter! Yap, dengan malu-malu, wanita yang masih jomblo ini mengakui bahwa kecintaannya dengan sepeda sudah tidak bisa ditawar lagi. Ketagihan, katanya. Perjalanan pertamanya adalah dari Kota Bharu Malaysia dan finish di Saigon Vietnam. Perjalanan ini sejauh 800km lebih! Luar biasa.

Aristi mengaku banyak sekali mendapat pengalaman yang menegangkan dan mengasyikkan dengan bersepeda. Dari foto-fot yang ditampilkan, Aristi menyampaikan pesan-pesan pelestarian alam dan perdamaian.

Cewe, seorang dokter, masih muda dan single, naik sepeda sendiriannnn.... ngapaiiiin???? hehehe mungkin begitu kali ya kebanyakan orang akan bertanya? Tapi Aristi dengan mantap mengatakan bahwa, mimpi harus dipegang kuat dan diwujudkan dengan rencana yang matang! Wah, ini yang membedakan orang biasa dengan yang luar biasa!

Terimakasih kepada Eiger yang memberikan sponsor agar Cak Paimo dan Aristi bisa sharing di Bali. Terimakasih kepada seluruh panitia di B2W Bali atas kerja kerasnya. Terimakasih kepada Gung Erie dan Bu Tammy dari Ayam Bakar Center Point atas projector screen-nya. Terimakasih juga kepada seluruh komunitas sepeda yang telah hadir: Dallas Bali, Betty, Satak CC, Lelasan Berseri, GT Bikers, 46 Gowesers, SAMAR, Inside Jimbaran, Polda Bali CC, dan komunitas lain serta seluruh undangan yang hadir. Mohon maaf atas segala kekurangan panitia.

Terimakasih Cak Paimo dan Aristi! Ditunggu di Bali lagi..

Salut!

ED
orang biasa.. hehe..

Minggu, 14 Juni 2009

Meeting Antar Kepala Suku - Lanjutan!


Minggu, 14 Juni 2009

Judul diatas ada mottonya sedikit ya.. mirip dengan motto salah satu Capres kita. Serupa tapi tak sama.. heheh. Bukan berarti mau kampanye yaaa...

Okeh, Minggu malam 14 Juni 09 diadakan pertemuan kedua antara para ketua klub/komunitas dan tokoh pesepeda di Denpasar bertempat di markas SANDAT CC pimpinan dr. Desie yaitu di RS. Sanglah Gedung Kesehatan Reproduksi. Agenda masih sama yaitu pembentukan SAMAS Denpasar - Sekretariat Bersama Sepeda Denpasar. Sebuah forum komunikasi bagi seluruh pesepeda di Denpasar dan sekitarnya.

Klub yang berkenan hadir cukup banyak antara lain:

1. I Gede Sugiantara - Sesapi
2. I Ketut Rustiawan - INSIDE Jimbaran
3. I Ketut Suwirya - Klipes Denpasar
4. Guntur - Klipes Denpasar
5. I Nyoman Supardana - Klipes Denpasar
6. Dodik Aswinarto - B2W Bali
7. I D.M. Merthakota - Satak CC
8. I Made Sudiana - Sesapi
9. Kawitana - Sesapi
10. I Ketut Mandiarta - Sesapi
11. I Kaded Widia - Sesapi
12. I Made Rai Sugita - SAMAR (ontel)
13. AA. Putra Sutrawan - SAMAR
14. Putu Subada Kusuma SHKN - Id-Foldingbike Bali
15. Jefry - Dalas BBG
16. Made Dwi Priyatna I. - Sandat CC
17. Pasek Suana - B2W Bali
18. Opie - B2W Bali
19. AA. Bagus Putra - Betty BC
20. AA. Gede Arnaya - Sandat CC
21. Dewa Gede Parwata - Sandat CC
22. I Ketut Wandra - Sandat CC
23. Fery D. - Sandat CC
24. Kumbayana - Sandat CC
25. Dr. AA. Ayu Yuli Gayatri SpB. - Sandat CC
26. AA. Putri Wahyuni - Sandat CC
27. Warsika - Sandat CC/Dalas BBG
28. I Made Sunarsa - Sandat CC
29. K. Sentosa - Sandat CC
30. AA. Ngurah Agung Rama Putra - Lelasan Berseri
31. dr. Jaya Kusuma, SpOG. - Sandat CC
32. Endra Datta - Lelasan Berseri/B2W Bali

Beberapa klub mengirimkan berita tidak dapat hadir karena berbagai alasan. GT Bikers, 46 Gowesers dan Pedal Lintas berhalangan hadir namun tetap mendukung segala keputusan yang diambil.

Pertemuan dimulai dengan memberikan kesempatan kepada perwakilan masing-masing klub/komunitas untuk memperkenalkan diri dan kemudian disambung dengan ulasan hasil pertemuan pertama yang diadakan di rumah pemilik catering Nyonya Warti Buleleng, yaitu Pak Ngurah Budhita. Selanjutnya adalah presentasi SAMAS oleh Pak Dewa Satak dan disambung dengan rembug bersama. Hasil dari rembug bersama adalah sbb:


Id-Foldingbike Bali : Bp. Putu Kusuma.
Pak Putu menyetujui dibentuknya SAMAS dan menyampaikan usulan agar sekretariat, pengurus dan wewenang serta tanggung jawab pengurus untuk segera dirumuskan dalam waktu dekat. Sebagai media komunikasi, SAMAS berfungsi sebagai koordinator. Kemudian, posisi SAMAS dalam jangka panjang harus ditentukan agar bisa selaras dengan ISSI.
Informasi tambahan juga disampaikan yaitu adanya gerakan penghijauan yang disponsori oleh ASITA (Asosiasi Travel Agent) dengan menyediakan bibit mangrove sebanyak 50.000 pohon untuk bulan September 2009 di pantai Mertasari Sanur. Informasi lain adalah undangan untuk menghelat fun bike oleh Yayasan Pengembangan Sanur pada saat Sanur Festival diadakan.

LISNA PLN : Bp. I.B. Suryawan
Secara prinsip, Pak Suryawan sangat menyetujui dibentuknya SAMAS Denpasar. Beliau setuju dengan nama SAMAS beserta logonya. Sambil berkelakar, Pak Suryawan menyampaikan bahwa SAMAS harus dilaunching segera. ""Makin cepat makin baik," kata Pak Suryawan sembari menegaskan bahwa bukan bermaksud untuk kampanye politik.. hehehe.. bisa aja..

Lelasan Berseri : AA. Agung Rama Putra
Senada dengan Pak Suryawan dari Lisna, Pak Agung Rama juga sangat mendukung dibentuknya SAMAS sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap dunia persepedaan di Bali. Beliau juga setuju dengan seloroh Pak Suryawan yaitu, makin cepat makin baik (dibentuknya SAMAS - red.).

Dalas BBG : Jefry
Bang Jefry menyetujui sekali keberadaan SAMAS. Mewakili Dalas BBG, Bang Jefry meminta agar SAMAS dapat mempererat persaudaraan sesama pesepeda tanpa melihat suku, agama dan lainnya.

INSIDE : Ketut Rustiawan
Ketut sangat mendukung dibentuknya SAMAS sebagai wadah bersama pesepeda di Denpasar. Ketut pada kesempatan tersebut juga menambahkan agar disetiap kegiatan sepeda yang melibatkan banyak pesepeda, hendaknya sampah plastik jangan sampai dibuang sembarangan karena bertentangan dengan semangat hijau dan lingkungan yang didengungkan oleh komunitas pesepeda.

SAMAR : Rai Sugita
Pak Rai sangat mendukung SAMAS Denpasar segera dibentuk dan berpesan agar jangan terlibat politik praktis. Rasa kekeluargaan menjadi perhatian utama bagi Pak Rai. SAMAR memiliki mimpi agar Bali memiliki satu hari khusus bersepeda demi pariwisata dan lingkungan. Pesan lain yang disampaikan oleh Pak Rai adalah etika bersepeda yang simpatik kepada masyarakat, senyum dan patuhi rambu lalu lintas.

Klipes : I Ketut Suwirya
Pak Ketut tidak banyak berbicara namun dengan tegas menyampaikan dukungannya terhadap dibentuknya SAMAS Denpasar.

Sesapi : I Gede SugiantaraRata PenuhPak Gede juga sangat mendukung terbentuknya SAMAS Denpasar.

Sandat CC : dr. Jaya Kusuma, SpOG.
Pak Dokter menyampaikan agar posisi SAMAS dalam jangka panjang ditentukan supaya jelas jika ada yang bertanya mengenai hal ini. Fungsi SAMAS sangat diperlukan agar tidak terjadi kegiatan bersepeda yang saling bertabrakan seperti yang pernah terjadi dua fun bike pada hari yang sama. Masalah Visi dan Misi juga ditekankan oleh Pak Dokter agar lebih diperjelas dan disosialisasikan lewat SMS ataupun website/blog. Untuk pembentukan pengurus, Pak Dokter menyarankan agar tim formatur ditetapkan dan diberi tugas tersebut. Divisi-divisi sepeda juga baik untuk dibuat misalnya divisi sepeda lipat, mtb, ontel dll. Untuk hal kebersamaan dan keseragaman, SAMAS dibuatkan komisariat disetiap kabupaten agar tidak terjadi masing-masing kabupaten membuat forum masing-masing. Sambil berkelakar, Pak Dokter menyampaikan misalnya di Denpasar ada SAMAS, nanti di Gianyar bisa membentuk DOMAS.. hehehe.. hihihi..
Pak Dokter juga menyampaikan informasi mengenai Brigade Siaga Bencana, sebuah program yang dimiliki pemerintah yang memerlukan volunteer. Pak Dokter berpendapat, pesepeda adalah orang yang tangguh dan bisa menjadi bagian dari brigade tersebut.

B2W Bali : Dodik Aswinarto
Pak Dodik dalam kesempatan tersebut sangat mendorong agar SAMAS Denpasar cepat terwujur sehingga Car Free Day dapat diberlakukan. Pak Dodik juga berharap agar Denpasar memiliki bike line atau jalur bersepeda.

Dari seluruh perwakilan komunitas yang hadir, semuanya menyetujui sbb:
1. Nama SAMAS Denpasar dipakai sebagai wadah pesepeda di wilayah Denpasar dan sekitarnya.
2. Tim formatur akan dibentuk dan diberi tugas untuk menyusun teknis pengurus, sekretariat, dan lainnya. Tim formatur adalah: I DM. Merthakota, Putu Kusuma, AA. Ngr. Agung Rama Putra, dr. Jaya Kusuma, Sp.OG dan Endra Datta.

Demikian sekilas pandangan mata dan kesimpulan hasil pertemuan dengan para ketua klub/komunitas bersepeda di Denpasar dan sekitarnya.

Selamat atas terpilihnya nama SAMAS Denpasar! Semoga dapat menjadi apa yang diharapkan oleh seluruh pesepeda di Denpasar dan sekitarnya.

Acara ditutup dengan jamuan nasi bungkus yang nikmat sekali, courtesy SANDAT CC. Terimakasih Pak Dokter Desie... terimakasih rekan-rekan SANDAT CC yang telah mempersiapkan segalanya demi lancarnya pertemuan ini. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan, yaa... Terimakasih dan mohon maaf juga kepada seluruh perwakilan klub/komunitas sepeda yang telah hadir jika ada yang kurang berkenan selama pertemuan berlangsung. Juga kepada seluruh tim B2W Bali yang mempersiapkan acara ini.. thanks so much.. :)

Indahnya kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Mari kita jaga bersama.

Salam,
ED




Minggu, 07 Juni 2009

Car Free Day - dorongan makin gencar!


7 Juni 2009

Hari Lingkungan Hidup sedunia diperingati dengan berbagai cara. Di Indonesia salah satunya diperingati dengan cara bersepeda serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan mengajak pejabat daerah, Gubernur, Kapolda dll. Di Jakarta sendiri, Bapak Presiden RI, SBY, juga ikut bersepeda bersama komunitas Bike To Work Indonesia yang digawangi oleh Toto Sugito. Wah, senang ya punya presiden yang perhatian dengan lingkungan dan sepeda tentunya.

Di Bali? Hehe maunya sih ajak pejabat daerah di Bali namun apa daya, persiapan kurang dan ada agenda yang lebih penting yaitu pembentukan SAMAS Denpasar dengan target pertama adalah Car Free Day. Tentunya setelah SAMAS Denpasar terbentuk, para komunitas bersepeda di Denpasar akan mengajak para pejabat tinggi daerah untuk gowes bersama.

Hari Minggu pagi tadi akhirnya dengan kesepakatan bersama team B2W Bali, hari lingkungan hidup diperingati dengan sederhana saja yaitu dengan gowes dan aksi simpatik. Seperti apa acaranya?

Di sekretariat B2W Bali sudah berkumpul pesepeda dari Satak CC, Lelasan Berseri, Dalas BBG dan B2W Bali sendiri. Dari kelompok sepeda lipat pun tidak ketinggalan, ada om Putu Kusuma, om Wiwien dan lainnya. Sepedanya berwarna-warni jadi menarik sekali untuk dilihat. Termasuk si kecil orange hehe ya, si Dahon SP9 atau boleh di baca SPG.. hehe.. cantik.

Tepat pukul 7 pagi, gowes dimulai menyusuri jalan perkotaan yaitu Jalan Diponegoro, Hasanudin, Thamrin, Gajah Mada, Veteran, Patimura, Supratman, Nusa Indah, Renon dan finish di Bajra Sandhi. Selama di perjalanan yang santai ini, seluruh pesepeda menaati peraturan lalu lintas yaitu berhenti saat lampu merah dan lainnya. Inilah gowes simpatik yang tidak bikin kesel pengguna jalan lainnya.

Aksi simpatik yaitu penyebaran flyer dan bunga mawar kepada masyarakat dilakukang di Renon. Meski sempat mendapat protes dari penjaga civic center Renon karena takut flyer akan dibuang oleh masyarakat dan menjadi sampah, namun akhirnya aksi simpatik ini dapat berjalan dengan baik. Terimakasih semuaa... semoga himbauan yang telah disebar dapat menarik perhatian masyarakat luas dan ikut bersama-sama menjaga lingkungan kita.

Selebihnya adalah kumpul-kumpul obrol ringan dan canda tawa heheh plus makan kacang ijo yang disediakan panitia. Wah, enak banget nih.. Sambil makan kacang ijo, diskusi sepeda lipat terlihat 'intense'. Saking kuatnya virus Seli ini, seorang kawan yang sedianya hanya menonton orang berolah raga di Renon, sampai langsung berangkat ke Toko Sepeda Rodalink untuk membeli sepeda lipat langsung pagi itu. Waaahhhhh.... ini sih udah ngebet bangeeeddd... hahahaha.. Selamat ya! Welcome to our community..

Diskusi berlanjut sampai pada Car Free Day. Wah, ternyata memang benar. CFD ini adalah mimpi semua pesepeda. Om Putu Kusuma dan Om Dolly juga sangat ingin adanya CFD di Bali dan siap membantu agar segera terlaksana. Wah, gayung bersambut dimana-mana ini... baik sekali!

OK, pe-er kita bersama agar CFD di Bali segera terwujud. Sementara itu, kumpulan sepeda lipat akan membentuk suatu komunitas. Mau apa nih namanya?
BiDOC = Bali Dahon Owner Community
BiDOn = Bali Dahon Owner
SeLa Bali = Sepeda Lipat Bali

hehehe apalah, yang penting adalah bagaimana komunitas seli di Bali bisa menebar virus bersepeda lebih banyak lagi untuk kesehatan dan lingkungan.

Terimakasih untuk seluruh komunitas sepeda dan panitia yang terlibat dalam gowes simpatik hari ini. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan... dan sampai bertemu pada acara gowes berikutnya...

O ya, tadi pagi juga ketemu secara tidak sengaja dengan Lombok MTB, para goweser dari Lombok. Ada 4 orang yang katanya sering menemani para MTB mania dari Bali yang ingin menjajal gowes di Lombok. Ok, bro, kita gowes di Lombok kapan-kapan ya... kalau ke Bali lagi, jangan lupa mampir.. take care!

ED



















Rabu, 03 Juni 2009

Foto Kintamani Ubud - New Trail

Ini foto-foto waktu ke Kintamani dulu.. link nya disini.
Sile disimak...