Senin, 25 Mei 2009

Car Free Day - Versi Surabaya

Ya, dari judulnya sudah bisa ditebak ya? Surabaya sudah punya CFD. Bali, kapan? Kita semua sedang berusaha menuju kearah itu. Kenapa sih harus CFD? Apa saja manfaatnya? Kok rasanya ngebet sekali ingin punya CFD? Jawabannya dapat dilihat dari pemerintah yang sudah menerapkannya. Coba klik disini.

Sederhana saja. CFD itu adalah salah satu bentuk wujud kepedulian pemerintah khususnya untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Seberapa efektif sih CFD untuk mengurangi polusi? Mungkin tidak terlalu besar... tapi yang perlu dicermati disini bukan seberapa efektifnya namun sebuah action, tindakan nyata untuk mengurangi pemanasan global. Seperti orang Bali bilang "sing care ngugut tabia, langsung lalah" yang artinya "tidak seperti menggigit cabai, langsung terasa pedasnya." CFD pun begitu, tidak terasa langsung efek pengurangan polusinya namun trickle down effect nya yang cukup besar yaitu merangsang masyarakat untuk memanfaat 'fasilitas' ini dengan berbagai kegiatan kreatif selain olah raga, dan tidak hanya bersepeda saja.

Perlukah Bali memiliki CFD? Perlu sekali. Mau nunggu sampai macet dulu baru bikin CFD? hehehe.. just kidding.. ya jelas perlulah. Bukan untuk mau ikut-ikutan pemerintah kota lain yang sudah duluan menerapkan CFD, tapi karena dasarnya memang kepedulian akan lingkungan. Kalau memang bukan kita yang di Bali yang concern, siapa lagi?

Dimana CFD sebaiknya? Di civic center renon. Pas sekali. Menjadi rujukan yang paling utama untuk berolah raga dan melakukan aktivitas ringan lainnya seperti pameran, fun bike, senam, yoga dll.

Kapan? hhehee... maunya sih mulai minggu besooookkkk... Tapi CFD kan tidak sekadar menutup jalan saja. Yang jelas pasti ada yang diuntungkan dan ada juga yang 'dirugikan' oleh CFD ini. Jalan orang ditutup ya pasti ada implikasi laaaah... nah ini yang harus dipelajari dan dibahas dengan bijaksana. Tugas siapa? Yaaa mulai instansi terkaitlah seperti Kodya, Dishub, Pak Polisi, seluruh komunitas bersepeda di Denpasar, dll.. ga tau deh siapa lagi. Tapi yang jelas siapa aja yang peduli.. yuk dukung.

O ya, satu lagi. Gimana kalau sudah ada CFD dan ternyata sepi.. tak ada sambutan dari masyarakat? hmm.. gimana ya? Rasanya sih kecil ya kemungkinan itu. Lha wong ga ada CFD aja lapangan renon udah packed with people.. every morning. Apalagi hari libur.. penuh dah.

Ini sekadar IMHO.. in my humble opinion saja.. kita tunggu gebrakan dari kawan2 pesepeda se Denpasar! Mari mari...

ED

Rabu, 20 Mei 2009

Indahnya Kebersamaan


20 Mei 2009

Kalau goweser berkumpul pasti ada sesuatu dibalik itu, entah fun bike ataupun kegiatan sosial lainnya. Kali ini, para pesepeda berkumpul memang karena niatan untuk bersama-sama menunjukkan kebersamaan yang dibungkus dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Sejak diputuskan untuk gowes bersama saat pertemuan para kepala suku dan senior pesepeda tanggal 17 Mei 2009 yang lalu, 'panitia' hanya memiliki waktu 3 hari untuk mempersiapkan bersepeda bersama ini. Tapi memang kalau sudah niat kuat dan didukung oleh rekan-rekan semua, pasti berjalan.

Ada Pak Drajat Wibawa, masih ingat kan pak pulisi kita ini? Beliau yang membantu untuk mendapat ijin dari Poltabes Denpasar. Ali, goweser sabtu pagi jurusan Ubud Denpasar, juga ikut membantu dengan mengantar ke Poltabes dan langsung bertemu dengan Bp. Wakapoltabes. Terimakasih om DW dan Ali...

Selain itu, ada Pak Agung Rama dari Lelasan Berseri yang mendukung penuh kegiatan ini. Tadinya sih mau meminjamkan official car nya, namun ternyata dipakai untuk mengangkut peralatan tabuh gong yang akan dipakai lomba 'baleganjur' di lapangan puputan hari yang sama dan jam yang sama! What a nice coincidence! Akhirnya hanya megaphone yang dapat dipinjam dari Lelasan Berseri. Terimakasih, Pak Agung Rama...

Ada juga Pak Dewa Satak, ini masuk list panitia kali ya haha.. yang secara intens memantau perkembangan persiapan. Maunya sih pinjem bendera dan tiang untuk ditaruh di official car, tapi ternyata ga ketemu hehehe.. ga apa2.. ada Om Soni yang siap dan sigap meminjamkan mobil pikupnya beserta bendera yang dibutuhkan. Terimakasih Pak Dewa dan Om Soni B2W.

Sementara itu, para B2W Bali sibuk semua, mulai dari komandannya, Arie, Opie, Pasek, Yanuar, Oland, Adji, Taufik, Andre, Fengky, Ridwan dan lainnya juga aktif membantu. Terimakasih semuanya.

Kemudian tak lupa dukungan dari seluruh ketua klub dan komunitas bersepeda Denpasar, baik yang ikut maupun yang belum sempat ikut karena masih pada jam kerja. Terimakasih atas dukungan dan keikutsertaannya.

Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang kurang berkenan dalam pelaksanaan bersepeda bersama tersebut. Dari hati yang paling dalam..

Orti sejangkep nyane... yang artinya cerita selengkapnya..

Sore itu, pukul 17.30 sudah terlihat para pesepeda berkumpul di depan Museum Bali. Pak polisi juga sudah terlihat berjaga-jaga, juga dari dinas perhubungan. Dinas perhubungan? Siapa yang ngundang ya? Heheh ternyata ada lomba 'baleganjur' atau gong tabuh khas Bali yang diadakan pas hari itu juga dan jam yang sama. Wah ini sama-sama beruntung, lomba gong dapat penonton tambahan dari para pesepeda, dan misi gowes bersama juga mendapat perhatian dari penonton baleganjur.. hehe.. sip sip. Komunikasi kecil terjadi antara pengatur lomba baleganjur dan panitia gowes bersama. All is good.

Tak berselang lama, lewatlah para kontestan baleganjur ini. Kok rasanya event bersepeda yang disemarakkan oleh baleganjur ini ya? Hihihi.. bolelah ge-er sedikit.. Setelah semua kontestan lewat, para pesepeda dari berbagai klub dan komunitas pun semakin banyak berdatangan. Ada dari Dallas Bali Bikers Gang, Lelasan Berseri, Sandat CC, Betty CC, Lisna, GT Bikers, Sesapi CC, Satak CC, siapa lagi ya.. mohon maaf kalau belum disebut... pokoknya banyak deh. Termasuk dari ROKET. Yap, ini legend! Kelompok senior yang masih kencang lari sepedanya.. ada pak wayan nana disana.. hehe.. meski sudah berumur, tapi tak terkejar. Coba aja kalau penasaran.

Semua terlihat akrab sekali. Tak berselang lama, 'panitia' memanggil semua kepala suku untuk bersama-sama memberikan sambutan. Setelah itu, langsung start dengan dipandu oleh mobil patwal. Ada sekitar 150 pesepeda memenuhi jalan yang melintasi Jl. Veteran, Jl. Patimura, Jl. Supratman, Jl. Nusa Indah, Jl. Hayam Wuruk, Bunderan Renon dan kemudian finish di Bajra Sandhi Renon persis di depan kantor gubernur. Wah, terlalu pendek ya rutenya hehehe.. ga apalah karena misinya hanya untuk kebersamaan dan menebar virus bersepeda kok.

Tak berselang lama, sampailah di finish. Ceritanya mau foto bersama di lapangan dengan latar belakang monumen bajra sandhi. Tapi ternyata dipakai bermain sepak bolah oleh masyarakat, jadi fotonya di jalan saja. Jepret sana jepret sini selesai kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi bersama lagu Padamu Negeri. Wah terasa sekali lagu ini membangkitkan rasa nasionalisme.

INDONESIA BANGKIT!
Pesepeda di Bali juga! Mari marii...

ED

Senin, 18 Mei 2009

Hari Kebangkitan (Bersepeda) Nasional

Hari Kebangkitan Nasional tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya. Apa bedanya? Pada hari Rabu, 20 Mei 2009 pukul 05.00 WITA, seluruh pesepeda diundang untuk bersama-sama memaknai peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan kegiatan bersepeda. Mari berkumpul di depan Museum Bali lapangan Puputan di Patung Caturmuka Denpasar pukul 5 sore.

Indonesia harus bangkit, tidak hanya di slogan saja "INDONESIA BANGKIT" dan "INDONESIA BISA" tapi harus diambil langkah nyata untuk menuju pada Indonesia yang berdiri dengan kepala tegak karena tidak punya hutang yang banyak hehehe.. Negara kaya sumber alam kok banyak utang. (hehe ngedumel dikit yah, ini bakat alami soalnya.. )

Udah deh, mending kita gowes saja agar badan sehat, pikiran fresh, dan secara tidak langsung kita sudah berkontribusi untuk lingkungan dengan mengurangi polusi, emisi gas buang dan menghemat energi. Tuuuh, kurang apalagi?

Okeh, rekan-rekan pesepeda, mari kita bangkitkan semangat nasionalisme kita dengan menebar 'virus' bersepeda!

Salam berjuta sepeda!
ED

Minggu, 17 Mei 2009

Pertemuan Antar Klub dan Komunitas Sepeda Denpasar

Hari ini pukul 7 s/d 10 malam telah berlangsung pertemuan antar komunitas sepeda di Denpasar dan sekitarnya. Pertemuan yang hangat dan penuh canda ini telah berjalan lancar dengan hasil yang luar biasa. Berikut resume pertemuan tersebut:

Pertemuan dihadiri oleh 25 orang dari 13 perwakilan klub dan komunitas bersepeda antara lain:
1. Eko Budi Kurniawan (Ledz CC)
2. Isro Firdaus (Ledz CC)
4. AA Mahendra (46 Gowesers - bank BNI 46)
5. Made Raka Sutama (Chaval CC)
6. IDM Iwan Yudijaya (Bali Freeride)
7. IB Anom Wismaya (Lisna CC)
8. IB Suryawan (Lisna CC)
9. IDM Merthakota (Satak CC)
10. I Made G. Sugiartha (Satak CC)
11. Bayu Kusuma (GT Bikers - bank NISP)
12. Adang Asep (GT Bikers - Bank NISP)
13. Warsika (Sandat CC)
14. Bang Jefry (Dallas Bali Bikers Gang)
15. Adji Wibowo (Dallas BBG)
16. Gst Ngr Wirata Gozeng (Lelasan Berseri)
17. AA. Ngr. Rama Putra (Lelasan Berseri)
18. IGN Sukana (Lelasan Berseri)
19. Danny Putra (Pedal Lintas - Lintas Arta)
20. Sani Fauzi (Pedal Lintas - Lintas Arta)
21. Dodik Aswinarto (B2W Bali)
22. Gd. Pasek Suana (B2W Bali)
23. Kadek Ita Noviyanti (B2W Bali)
24. Endra Datta (Lelasan Berseri /B2W Bali)
25. I Gst. Ngurah Budhita (Lelasan Berseri)

Pertemuan dimulai pukul 7 malam dengan acara santap malam yang disuguhkan oleh Pak Ngurah Budhita yang juga adalah pemilik perusahaan catering terbesar di Bali yaitu Ny. Warti Buleleng. Menu ada sate ayam dengan lontong plus bakso yang mak nyus...

Biarpun tidak habis naik sepeda, selera makan teteeup.. tinggi. Hehe..

Selesai santap malam, acara dimulai dengan pembukaan oleh koordinator B2W Bali, Dodik Aswinarto yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan sedikit maksud dan tujuan diadakan pertemuan tersebut.

Acara selanjutnya yaitu ajang silaturahmi perkenalan masing-masing klub dengan memberikan ide serta mimpi yang mungkin dimiliki tentang sepeda dan bersepeda. Acara ini cukup meriah diiringi gelak tawa. Namun pada intinya, semua berharap dapat melakukan SHOW OF FORCE atau bersepeda bersama seluruh komunitas untuk menebar 'virus' bersepeda dan menunjukkan kepada masyarakat dan utamanya pemerintah bahwa penggemar sepeda dan kesadaran masyarakat untuk bersepeda telah semakin meningkat. Usul untuk gowes rutin tiap bulan bersama-sama ini hampir semua setuju. Malah ada yang mengusulkan untuk membuat baju bersama yang dapat digunakan saat gowes 'besar' tadi.

Selain itu, ada juga yang menyinggung masalah etika bersepeda di jalan raya, masalah fasilitas parkir sepeda ditempat umum dan pusat perbelanjaan, fasilitas bersepeda di kantor dan juga payung besar bagi komunitas bersepeda.

Nah, khusus yang terakhir itu, Satak CC yang dikomandani oleh Pak Dewa Satak, lalu menjelaskan konsep SAMAS Denpasar yang merupakan singkatan dari Sekretariat Bersama Sepeda Denpasar. Sepertinya konsep ini sudah dipikirkan secara matang karena sudah ada logo beserta detail maknanya.

Pertemuan berlangsung cepat sekali karena tidak terasa waktu sudah hampir pukul 10 malam. Kemudian beberapa peserta seperti Pak Agung Rama dari Lelasan dan Pakde Warsika dari Sandat mengusulkan agar kegiatan langsung diprogram dalam waktu dekat untuk menindaklanjuti pertemuan ini. Akhirnya disepakati tanggal 20 Mei 2009 pukul 5 sore, seluruh komunitas bersepeda agar berkumpul di Museum Bali untuk melakukan gowes bersama.

Sedangkan SAMAS Denpasar nampaknya masih akan dibahas pada pertemuan berikutnya karena kurangnya waktu saat itu.

Demikian kurang lebih hasil pertemuan malam ini. Detil dari pertemuan akan disisipkan segera.

Terimakasih sekali kepada seluruh rekan-rekan yang telah hadir pada pertemuan malam tadi. Hal ini dapat terjadi hanya karena kecintaan yang begitu dalam akan kegiatan bersepeda.

Terimakasih yang tak terhingga untuk Ibu Warti Buleleng dan Pak Ngurah Budhita untuk mendukung kegiatan ini. Mudah-mudahan ini bisa menjadi tonggak yang kuat untuk melangkah lebih jauh bagi perkembangan sepeda dan pesepeda di Denpasar dan Bali.

Mohon maaf yang sebesarnya jika ada yang kurang berkenan saat pertemuan semalam. Sampai bertemu tanggal 20 mei 2009 pukul 5 sore dan bertemu kembali pada pertemuan berikutnya.

Salam berjuta sepeda!Rata Penuh

ED

Daisuke Nakanishi - 11 years of pedalling around the world


17 Mei 2009

Ini kisah anak manusia dari Jepang yang bernama Daisuke Nakanishi yang bersepeda mengelilingi dunia selama 11 tahun dan telah tiba di Indonesia yang merupakan negara ke 125 yang dikunjunginya.

Saat ini, Daesuke telah berada di Tanah Lot Bali dan menginap di rumah Pak Basil. Entah bagaimana ceritanya kok bisa ketemu Pak Basil. Tapi rencananya besok pagi akan gowes menuju Denpasar dan akan menginap di Oka House, markas Lelasan Berseri.

Besok kita tunggu cerita seru dari Daisuke. Btw, kalau mau intip websitenya, silakan klik disini.

Salam,

ED

Sabtu, 16 Mei 2009

Pertemuan Antar Kepala Suku

16 Mei 2009

Besok, Minggu, 17 Mei 2009 pukul 19.00 akan dihelatkan pertemuan antar kepala suku di dunia persilatan sepeda di Denpasar Bali. Apaan tuh?

Gini ceritanya.

Sejak Bike To Work Bali reborn, atau berganti kepengurusan, belum pernah sowan ataupun berkenalan dengan klub dan komunitas bersepeda di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Ketemu di setiap ajang sepeda fun bike ataupun kegiatan sosial bersepeda lainnya mungkin cukup sering. Namun kali ini perlu dirasa perlu untuk menggagas pertemuan bersama.

Itu ide awalnya. Namun kemudian ide ini berkembang untuk menambah misi pertemuan ini karena mengumpulkan para kepala suku klub atau komunitas sepeda ini tidak lah mudah karena kesibukan masing-masing. Jadi pertemuan ini perlu dimanfaatkan dengan baik.

Lalu, timbulah ide untuk menyamakan visi dan misi seluruh klub dan komunitas untuk kemudian bersama-sama menuangkannya dalam konsep yang apik. Realitasnya nanti bisa berupa program "Car Free Day" yaitu menutup jalan sementara untuk kegiatan olah raga termasuk bersepeda di dalam kota agar aman dan menggairahkan dunia persepedaan. Ide dan program lain pasti akan bermunculan dari kepala brilian para kepala suku ini. Ga main-main loh. Ada dokter, ada profesional, ada pengusaha dan lain-lain. Isi kepala ini kalau dikumpulkan bisa mendapat ide-ide yang ruuuarrrrbiasa.

Termasuk salah satu pemilik ide briliant adalah dari kelompok bersepeda Satak CC yang digawangi oleh Pak Dewa atau lebih dikenal dengan nama Gungde. Satak CC dulu pernah mengeluarkan ide untuk membuat sebuah sekretariat bersama sepeda Denpasar atau yang disingkat SAMAS Denpasar. Ide ini kemudian lama tidak terdengar sampai kemudian Bike To Work Bali merasa ide ini harus dibangkitkan lagi dan direalisasikan. Pak Dewa pun di undang ke markas B2W Bali di Warung Rani untuk membahas ini. Singkat cerita, gayung bersambut. Lalu, digagaslah untuk mempertemukan para kepala suku dan komunitas bersepeda untuk tujuan seperti yang tersebut diatas. Gitu..

Nah, semoga saja pertemuan besok dapat berjalan lancar dalam kerangka silaturahmi khas para goweser.

O ya, tempat pertemuan ini adalah di rumah salah seorang pesepeda freak yang juga seorang pengusaha catering sukses sekaligus seorang PNS. Ia adalah Pak Ngurah Budhita atau sering dipanggil Pak Ngurah Warti atau juga Dogle. Cateringnya adalah Warti Buleleng yang sangat terkenal di Bali. Suksma, Pak Ngurah. Semoga dengan keikhlasan rekan kita ini dapat menciptakan sejarah baru dalam dunia persepedaan di Bali. Astu.

Demikian. Nanti diupdate lagi setelah pertemuan digelar.

Salam,

ED

Ubud - XC Rutin tiap Sabtu pagi - The Story


16 Mei 2009

Ini cerita tentang gowes rutin ke Ubud tiap hari Sabtu pagi jam 7 teng berangkat dari starting point di Banjar Taensiat Jalan Veteran. Dari duluuuu banget Ajus, Ali dan kawan-kawan minta agar gowes rutin ini dimuat di blog agar dapat mengundang goweser untuk join. Kayak apa sih rutenya? Hehehe... simak saja.

Dari dua hari sebelum gowes rutin, Kamis 14 Mei 09, sudah ada gosip yang beredar bahwa hari Sabtu nanti akan ada goweser baru yang akan bergabung menuju Ubud. Goweser dari Bank NISP Denpasar yang 'cantik-cantik' akan bergabung dalam gowes rutin. Waaahhhh kalau udah ada yang bening-bening pasti banyak deh yang ikut nganterin niiiih. Hehehe reaksi yang wajar dari goweser normal, ya ga? Kikikiki...

Sabtu subuh, udah gelisah. Jam 5 bangun dan langsung siap-siap. Padahal kumpul kan jam 7 pagi, masih lama. Tapi karena terlalu bersemangat, jadi ga apalah. Sarapan ga sempat, langsung tancap menuju starting point. Si oranje sudah disiapkan dari kemarinnya dan tidak rewel saat diajak. Sampai di Gatsu dekat nangka, terlihat seorang goweser ke arah berlawanan. Siapa? Oooh ternyata Pak Drajat Wibawa. Bagi yang belum kenal, ini pak pulisi yang sudah lama bergowes ria dari kelompok Polda Bali CC. Yaaa, kalau gowes sama Pak Drajat, dijamin aman lah.. selain sama Ali ya.. Bagi yang belum kenal sama Ali, kenalan dulu deh. Pokoknya kalau sama Ali, aman juga.. hehehehe.. gitu ya, Li?

Kemudian sama Pak DW berangkat lewat Jl. Nangka. Duh perut laper, akhirnya berhenti sebentar di Toko Lely untuk beli nasi bungkus. Toko Lely adalah minimarket punya Oka. Belum kenal sama Oka ya, kenalan dulu juga deh. Ini goweser yang dulunya crosser tapi karena kaki dah pake pen, ini besi stainless yang ditanem di kaki kirinya karena patah dulu waktu gaya freestyle, akhirnya beralih ke sepeda dan sekarang menunggangi Santa Cruz Nomad yang emmmm harganya. Pak DW ga mau nunggu dan lanjut jalan terus. Katanya akan menunggu di starting point. Ya deeeh..

Habis makan, langsung meluncur ke Banjar Taensiat. Eh, masih kosong? Pak DW kemana? Lah, udah pada jalan ya? Weh, padahal belum jam 7 loh. Tak lama, Aji Ari alias Pak Kadir alias Pak Doni Ubud muncul. Belum kenal Aji Ari, kenalan dulu deh. Aji ini biasa pake Harley Davidson dan kalau perlu asuransi, boleh deh kenalan. Trus datang Agus. Belum kenal Agus, hehe kenalan dulu deh. Gus, kasi nomor HP nya.

Tak lama berselang, datang Ajus. Belum kenal? Hahahahaa ini apa sih? dari tadi kok ngenalin oraaaaang mulu. Hahaha hihihi lagi iseng aja. Mudah2an ga kesel bacanya. Ya ya, Ajus ini adalah ketua RT nya gowes rutin Ubud XC. Kali ini dia ga bisa ikut karena jadi juri untuk lomba fesyen shoooowwww.. Yuuuuu butul sekualiii.. Ajus ini mantan model. Yap, model cowo yaaa.. Yes yes, banyak kawan model cewenya. Noo.. noo.. Ajus ini masih normal kok, bukan seperti umumnya model cowo yang rada kemayu. hehehe. Anaknya banyak, istrinya satu. Udah segitu aja.

Singkat cerita, Goseng datang. Ini udah kenal dong? Belum? Ga usah deh. Lain kali aja. Hahahaha.. Capek ah. Trus Agung Mahendra dari BNI datang. Trus Gung Eri datang. Trus Wayan Cogroh. Trus Pak Dewa dan Dekotel dari Satak CC.... Apa sih ini dari tadi tras trus aja? Gini gini.. maksudnya tuh, mau bilang: Akhirnya rombongan NISP datang. Gituu.. Nah rombongan ini dipimpin oleh Lelasan Berseri. Ada Ketua Agung Rama, Agung Alit, Angel, Yande, dll.

Wah banyak juga yang ikut. Kurang lebih ada 10 an orang dari NISP. Lumayan. Setelah diteliti, mana yang beningnya? Mannna yang 'cantik-cantik' ituuuu??????????????????????????

Wah, nasib naas terulang lagi dah. Waktu dulu, ada cerita 'Gowes Cantik' dari para sepeda lipet idfolding Jakarta yang ke Bali. Ini judul aja deh, yang dateng pada ganteng-ganteng hehehe ada juga sih yang cantik-cantik. Masih mending deh daripada tadi pagi.

Hhhhh tarik nafas panjang. Ini COWO SEMUAAAAA!!!!! Siapa sih yang bikin gosip ada yang bening-being? Haaa????

Hihihi becanda bos. Bagi para NISP goweser yang baca, jangan marah ya. Ini biasa dikalangan goweser.

Singkat cerita, gowes dimulai. Ternyata rute XC ini mengambil arah yang sama seperti rute Semana XC yaitu masuk ke Jalan Seroja tapi tidak masuk ke sawah di Keduwe. Rute ini memilih on road terus di Jalan Penatih. Kemudian jalur hampir sama seperti rute Semana yang ada dagang rujak itu, trus lanjut menuju Monkey forest. Ini rute full on road. Sama sekali tidak masuk sawah. Duhh, salah sepeda deh. Padahal bawa si Oranje. Ga apa-apa deh. Dinikmati saja beratnya.. hhhhhh..

Tak berapa keringetan karena didorong sedikit oleh Aji Ari dan sedikit oleh Nengah Wirayasa alias Sujana (beneran loh sedikit.. tanya deh ybs), sampailah di posko warung mertayasa. Oooo jadi disini tooh Bike To Work Bali dan Lelasan Berseri memasang spanduk posko. Kirain di tengah sawah warungnya. ternyata lokasinya terletak setelah monkey forest trus jalan nanjak sedikit, sebelah kanan jalan, terlihatlah warung mungil ini. Ngeteh dan ngerupuk dulu. Pak DW sudah nongkrong disana duluan. Supirnya mana, Pak? tanya Goseng. hahaha.. ungu lah muka pak DW (item soalnya, jadi kalau tersipu ga jadi merah, tapi ungu. Ampun pak..). Istirahat selama 15 menit.

Saat ngeteh, Ali konsultasi untuk merubah rute sedikit. Pulangnya masuk sawah aja ya, Ndra? Katanya. Yeesssss.. kembali ke habitat. Tapi pas melirik sepeda para NISP ers ini, semua pakai ban kuecil tipis untuk on road. Ah, ga apa, pelan-pelan saja ya.. hehe.. hehe.. hehe.. hehe...

Lalu mulailah gowes return to base. Rute Semana kembali diambil. Masuk ke jalur single track dan mulai gowes stabil.. tiba-tiba... prakkkk... rantai putus! Duh duh, si oranje ngambek! Nah, ini insiden yang dimanfaat oleh para 'oposisi' untuk segera meluncurkan jurus-jurus celaan nomor wahid! Mulai dari komentar: "yaaa gitu, kalau sepeda digantung terus.." ada juga "sepeda bagus, rantai kok jeleeekkk", yang pedes "abis ini periksain sepedanya ke Dr. Buset, siapa tau ada yang perlu dibedah".. duh duh duh.. gini nih kalau jadi orang suka nyela, pada satu kesempatan apes, habis deh dikerjain. hihihihi.... but, that's what this is all about. It's not just about pedalling for health and environment, but also for venting out negative emotions and stress. Yes, through teasing your friends, you are actually sending humorous bombs that create spectacular laughs! And yes, you are laughing TO your friend but not AT your friend. Kalau ga ngerti, boleh kursus dulu.

Gitu deh, benerin rantai putus oleh Agus, thanks bro! Gowes dilanjutkan dan sampailah di persawahan Semana. Duuuh, senangnya sendirian pakai double suspension.. kekekee.. gowes kencang dipematang sawah dan dalam waktu singkat tiba di ujung persawahan. Ah, legaaa..

To end the trip, gowes lagi deh on road. Pas ditawarkan untuk masuk sawah lagi, para NISP ers ini langsung bilang: Ga, ga.. lain kali deh.. ganti ban dulu.. hehehe.. ya yaaa. Ngerti booss.. Tapi sebagian bilang rutenya oke nih, ga bosenin. Wah, ada lagi yang lebih asik bro. Stay tuned with us dan pasti akan diajak ke tempat yang asik asik. Tapi, ya itu tadi, ganti bannya dulu.

Pulangnya untung ketemu sebuah truk besoaarr.. gambot berjalan pelan. Langsung nempel seperti ikan pilot kecil pada ikan hiu besar. Gowes dibelakang truk seperti ini memang berbahaya, tapi rasanya endaaaang s taurina. Ga ada hambatan angin. Hihihi.. kalau ga bawa si oranje, ga mau deh. Ini lumayan lah menghemat tenaga hehehe..

Akhir cerita, makan di depan bale timbang penatih. Diserbu oleh 2o lebih goweser, pemilik warung kelabakan. Terpaksa deh dibantu jualannya. Ga apa-apa deh, kan sesama jualan nasi ga dilarang untuk saling icip icip. hihi..

Dah segitu aja ceritanya. Intinya, seru. O ya, cerita kali ini ga ada fotonya ya. Hihi, bukan lagi males upload foto, tapi karena kamera batt nya empty. Lupa disiapin malemnya. Maap. Nanti minta foto dari Pak Dewa deh. Belum kenal Pak Dewa? hahahaha mulai lagi deh.. klik aja disini untuk cari tau Pak Dewa itu siapa.

Udah udah segitu dulu. Tabik.

ED