Selasa, 22 Juli 2008

XC Ride in Bali!

Bali menawarkan banyak sekali jalur-jalur bersepeda cross country. Melewati rute yang sama berkali-kali rasanya kok gak pernah bosen ya? Apalagi jika melewati trek yang beragam mulai dari persawahan, jalan kampung, sampai menyusuri sungai di pedesaan, rasanya waktu cepet banget berlalu dan keringet ga tercium baunya hehehe. Apa coba? Kalau hobi fotografi, boleh juga bawa lensa panjang untuk candid jika melewati sungai di sore hari. Habis foto-foto, sekalian ikut mandi bareng dengan penduduk lokal juga boleh. Seger di mata, seger di hati. Klop!

Jalur bersepeda di persawahan Kedua Penatih Denpasar, misalnya, adalah jalur yang sudah sangat dikenal dan digemari oleh pehobi sepeda. Jalur ini menawarkan pemandangan sawah yang menawan dan menyusuri sungai kecil yang tidak pernah surut airnya. Pada saat padi mulai menguning, bersepeda serasa sangat menyenangkan karena sawah terlihat seperti permadani. Wuih, puitis ya. O ya, kalau beruntung di pagi hari bisa ketemu ular sawah menyeberang hiii.

Nah ini rada serius. Kontras dengan trek sawah di Kedua Penatih, jalur sepeda di Bukit Ungasan yang biasanya dimulai dari objek wisata GWK adalah jalur yang memiliki karakter keras dan menguras keringat. Istilah teman-teman, ini jalur banting tulang! Waktu pertama kali ikutan mencoba jalur Bukit ini, teman-teman sambil tertawa menyarankan agar tidak usah pakai IPOD dikuping karena tidak akan sempat mendengarkan lagu-lagu. Boro-boro denger lagu, nafas aja kalang kabut. Hehehe yah namanya juga rookie.

Jalur bersepeda di Bukit Ungasan Jimbaran ini sangat banyak namun ada beberapa jalur favorit yang cukup menantang. Kualitas sepeda dan pengendaranya diuji disini. Batu karang yang tajam serta batu kerikil lepas membutuhkan ketrampilan handling sepeda yang cukup baik. Sedangkan tanjakan yang tajam menuntut fisik yang cukup prima. Sudah tentu jika ada tanjakan pasti ada bonus turunan. Karakter turunan di Bukit termasuk cukup curam belum lagi dipenuhi kerikil karang lepas yang membutuhkan konsentrasi dan handling yang baik. Jalur-jalur ini dikenal garang karena beresiko cedera cukup tinggi jika terjadi kecelakaan. Bagi pehobi sepeda yang sudah terbiasa mendaki dan menuruni bukit terjal ini, jalur ini menjadi sangat menyenangkan.

Masih banyak lagi trek-trek cross country di Bali yang dapat dinikmati. Bagi wisatawan mancanegara, menikmati keindahan trek XC di Bali tidaklah murah. Paling tidak mereka harus merogoh kocek minimal USD40 per pax. Lumayan ya? Anyway, yang penting adalah kita dukung program pemerintah untuk hemat energi dan menciptakan dunia yang lebih hijau melalui bersepeda dan menjaga alam dengan tidak merusak dan mengotorinya.

Men Sano In Corporesano - Naik Sepeda Jangan Sembrono.... halahhhhhhh...

ED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar