Minggu, 19 September 2010

From Abang to Tangkup with mud hahaha

Karangasem, Minggu, 19 September 2010

Rindu
Sudah lama sekali tidak menjajal trek buatan alam sejak terakhir menikmati keindahan gunung batur bersama dengan kawan-kawan di Lelasan Bersery Cycling Community. Rindu dengan suasana alam nan indah alami, aroma udara khas pegunungan yang bersih, air mengalir jernih bening sebening Dian Sastro (eh, DS kurang bening ya? kalau gitu Aura Kasih deh.. yaaaaaaa uhuyy).. ya gitu deh, udah lama banget ga main jumpalitan di gunung..

Gunung Abang
Disebut gunung tapi bukan vulkanik. Gunung Abang digemari oleh para pendaki karena memiliki pemandangan yang sangat indah, yaitu Danau Batur. Ya, lokasi Gunung Abang bersebelahan dengan Gunung Batur yang vulkanis. Hutan alami masih terawat dengan baik meski sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Orang Bali memiliki apresiasi terhadap alam yang sangat tinggi dari ritual yang dijalani. Makanya jangan heran melihat pohon yang dikasi kain, biasanya checkered hitam putih kayak papan catur tuh, bak manusia yang diberi kain sarung. Kadang batu besar pun ada yang dibalut kain juga. Why? Ya, di pulau magis ini, alam menunjukkan kebesarannya. Gunung juga merupakan tempat suci bagi orang Hindu Bali. Jadi kita harus menghormati gunung... ini penting, karena kita biasa bermain off road di gunung jadi harus berusaha untuk tidak comel alias ngomong ngawur hehehe.. biasalah, kadang kalau terlalu happy, becanda suka kelewatan, ngomong suka ngelantur hehehe.. kalau di gunung ini bahaya.. ya ini sekadar masukan aja... hehehe.. believe it or not..

bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar